IFC Gandeng Perbanas Tingkatkan Kesadaran Green Building

Jakarta – International Finance Corporation (IFC) bekerja sama dengan Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) menggelar workshop untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bangunan hijau (green building). Green building yang dimaksud adalah bangunan ramah lingkungan yang hemat penggunaan energi dan air. 

Pada pemaparannya, Chief Industry Specialist IFC Prashant Kapoor memperkenalkan EDGE (Excellence In Design for Greater Efficiencies), website daring yang dapat bebas digunakan untuk menilai keramahlingkungan sebuah bangunan. Tujuannya agar semua orang dapat menilai tingkat ramah lingkungan dan menghitung energi yang digunakan pada sebuah bangunan.

EDGE juga dapat memberikan masukan aspek-aspek bangunan yang dapat diubah agar lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Ia menilai, rumah ramah lingkungan tak hanya baik bagi bumi, tetapi juga pemilik properti. Dengan rumah yang ramah energi, pengeluaran rumah tangga dapat ditekan sehingga terjadi penghematan. Menurutnya melalui EDGE, semua kalangan dapat mengakses rumah ramah lingkungan.

“Ada kesalahpahaman tentang bangunan hijau yang seakan-akan hanya bagi masyarakat menengah ke atas. Ini tidak benar sama sekali. Malahan, saya percaya bangunan hijau lebih cocok bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bagi mereka, bangunan hijau akan sangat menghemat pengeluaran,” ujar Prashant Kapoor di Jakarta, 6 Desember 2019.

Ketua Sub Bidang 1 POKJA KPR Perbanas Veronika Susanti mengungkapkan bahwa Perbanas menyambut baik EDGE sebagai pengukur atau indikator green building. Ia mengaku green building adalah suatu hal yang baru bagi bank-bank pemberi KPR. Sehingga, masih banyak pihak yang kebingungan akan indikator sebuah bangunan hijau.

“Sebelumnya kita bingung, bagaimana suatu bangunan bisa dikategorikan green atau tidak? Banyak sekali pemilik bank dan properti yang tidak tahu caranya. Melalui IFC dan EDGE, ternyata mudah. Sudah ada toolsnya dan bisa self assestment,” ucap Veronika. 

Ke depan, Ia mengharapkan kesadaran masyarakat akan green building semakin tinggi. Menurutnya, dengan tingkat kesadaran tinggi, regulator akan dapat naik ke tahap penerapan green building yang selanjutnya, yaitu sertifikasi bangunan hijau.

“Kita harapkan awareness makin tinggi. Jadi, bukan sekadar membangun rumah tapi ada responsibility kita juga terhadap lingkungan. Aturannya saat ini lebih ke peningkatan awareness dulu. Kemudian, nanti mungkin akan disempurnakan menjadi sertifikasi pembangunan green,” tutup Veronika. (*) Evan Yulian Philaret

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

RUPST Maybank Angkat Kembali Dato’ Khairussaleh Ramli Jadi Presiden Komisaris

Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Perseroan) tahun… Read More

11 hours ago

Perkuat Layanan Digital, CIMB Niaga Hadirkan Digital Branch Batam-Nagoya

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus menghadirkan inovasi layanan perbankan digital… Read More

12 hours ago

Warga RI Makin Doyan Ngutang di Paylater, Ini Buktinya

Jakarta – Skema pembiayaan beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL) terus menunjukkan ekspansi… Read More

12 hours ago

Dukung Palestina, Pemerintah Siap Evakuasi Kemanusiaan Tanpa Relokasi Permanen

Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah mengintensifkan upaya diplomatik dan kemanusiaan di kawasan Timur Tengah, khususnya… Read More

12 hours ago

Transaksi Digital Bank Mega Syariah Melonjak 30 Persen Selama Lebaran 2025

Jakarta - PT Bank Mega Syariah mencatat adanya peningkatan volume transaksi digital pada mobile banking… Read More

12 hours ago

Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Capai Rp80,07 T, OJK Soroti Kenaikan Kredit Macet

Jakarta – Industri pembiayaan berbasis teknologi atau fintech peer-to-peer (P2P) lending terus mencatatkan pertumbuhan pesat… Read More

12 hours ago