Jakarta – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI ), Prof Zubairi Djoerban mengimbau Pemerintah untuk memastikan jaminan penerima vaksin pada dosis kedua pasca pemberian vaksin pertama.
Menurutnya, hal ini penting sebagai upaya pemberian rasa aman terhadap ketersediaan stok vaksin di Indonesia.
“Hal krusial yang sedang saya pikirkan adalah soal jaminan orang yang telah divaksin (dosis pertama) untuk menerima dosis kedua. Ini penting, karena akan memberikan kekebalan yang andal,” kata Zubairi saat dikutip dari akun Twitternya @Profesorzubairi, Sabtu 23 Januari 2021.
Seperti diketahui, progran vaksinasi pada masyarakat dilakukan melalui dua dosis dalam jeda waktu 14 hari. Jadi untuk menciptakan imun kekebalan anti covid-19 diperlukan waktu lebih dari 14 hari agar vaksin berkerja dengan maksimal.
Sebagai informasi saja, sejak 13 Januari 2021 lalu, Indonesia sudah mulai melakukan vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac. Indonesia saat ini tercatat sudah memiliki 3 juta dosis vaksin Sinovac dan sudah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.
“Semoga pasokan vaksin mencukupi dan rencana vaksin mandiri tak mengganggu kuota pengadaan yang gratis,” tukas Zubairi. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More