Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui salah satu kendala utama industri perbankan nasional adalah belum adanya identitas tunggal atau single identity number laiknya negara-negara maju.
Hal ini membuat proses pembukaan rekening perbankan di tanah air masih dilakukan secara manual atau secara face to face. Padahal perkembangan teknologi dewasa ini sudah semakin canggih yang seharusnya bisa memudahkan perbankan mengakuisisi nasabah baru.
“Kelemahan republik ini berpuluh-puluh tahun tidak ada single identity. Ini baru buat e-KTP. Negara lain dari lahir sudah ada. Jadi ini tetap harus verified. Kita harus jamin itu buka rekening orang-orang yang benar bukan teroris dll,” tutur Deputi Komisioner Pengawasan Terintegrasi OJK, Agus E. Siregar dalam Infobank Banking Forum: “Digital Revolution – Transforming The Banking Enterprise” di Jakarta, Kamis, 8 Desember 2016.
Kendati demikian, lanjutnya, OJK terus mendorong proses digital banking sehingga perbankan dapat memanfaatkan teknologi e-KTP, dan calon nasabah maupun nasabah dimudahkan dengan tidak harus mendatangi kantor cabang bank.
“Pertama dengan KTP reader untuk e-KTP, ada data dan finger print. Dua data ini yang akan dikonfirmasi. Kita buat digital branch (ke depan) tidak hadapan face to face, tapi berhadapan dengan mesin,” tukas Agus. (*)
(Baca juga: Perbankan Indonesia Menuju Digital Banking)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More