Jakarta- Menapaki usia ke-11 tahun, Indonesia Commodity & Derivatives (ICDX) dan Indonesia Clearing House (ICH) terus menunjukkan kualitas layanan dan prestasinya dalam membangun industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) meski harus melalui berbagai tantangan global.
Salah satu prestasi langkah pasti yang diraih adalah mendapatkan sertifikasi ISO 27001 SAI Global. Melalui ISO 27001, ICH akan melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. Hal ini meliputi sistem pemrosesan informasi, layanan atau infrastruktur, dan tempat penyimpanan informasi yang mempertimbangkan segala jenis risiko yang mungkin terjadi dan mekanisme penanggulangannya.
Perlindungan akan aset informasi akan mendukung ICH dalam melaksanakan sistem dan memberi fasilitas kliring dan penyelesaian untuk transaksi di ICDX secara efektif.
“Seperti yang kita ketahui, saat ini ‘data is the new oil’ yang mana menggambarkan pentingnya informasi sebagai aset. ICH ingin menjaga keamanan data, alur informasi, dan kerahasiaan informasinya berdasarkan prinsip confidentiality, integrity, dan availability. Dengan menjaga aset informasi, industri keuangan dan finansial berbasis transaksi dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih efektif, aman, dan modern,” kata Nursalam, selaku Direktur Utama Indonesia Clearing House melalui keternagan resminya di Jakarta, Jumat 3 Juli 2020.
Dengan kondisi dan situasi di tengah pandemi COVID-19, Business Continuity Plan (BCP) menjadi sangat vital bagi banyak bisnis, terutama yang paling terdampak oleh COVID-19. Salah satu cara untuk tetap mengimplementasikan BCP dengan efektif di masa pandemi ini adalah sistem work-from-home (WFH). Namun, WFH juga memiliki berbagai kekurangan, seperti rentannya kebocoran informasi. Pada saat bekerja menggunakan akses internet di luar sistem milik kantor, data dan informasi terkait perusahaan yang dikerjakan secara digital rentan diretas dan bocor.
ICH sebagai lembaga yang berkerja sama dengan banyak pihak, bertanggung jawab akan keamanan segala jenis informasi yang berhubungan dengan kelangsungan bisnis ICH dan para partnernya. Dalam pelaksanaan operasionalnya, ICH menyoroti beberapa poin penting yang akan menjadi dasar pengembangan kinerja ICH ke depannya.
Menurutnya keamanan informasi ini akan memudahkan berbagai macam proses pencatatan, perhitungan dan penyimpanan data dengan mengklasifikasikan data berdasarkan confidentiality level sehingga data yang akan dikeluarkan ke publik merupakan data yang sudah terverifikasi aman untuk konsumsi publik, sementara terkait data dengan tingkat confidentiality yang tinggi ICH akan melakukan beberapa verifikasi dan pemberian skala urgensi dengan mekanisme Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI).
“Implementasi SMKI bertujuan untuk menetapkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau, meninjau, memelihara, dan meningkatkan keamanan informasi organisasi untuk mencapai tujuan bisnis dan didasarkan pada penilaian risiko dan tingkat penerimaan risiko organisasi yang dirancang secara efektif menanggulangi dan mengelola risiko.” lanjut Nursalam.
Ke depannya, capaian tersebut akan terus dikembangkan pihaknya untuk berintegrasi dengan keadaan pasar dan Lembaga Kliring sebagai entitas yang sentral dalam pengelolaan risiko, serta manajemen informasi yang mumpuni sebagai implementasi kemajuan industri finansial di Indonesia.
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More