Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumselbabel) melihat penting human capital dalam kaitannya untuk menghadapi tantangan perubahan bisnis ke depan.
Direktur Utama Bank Sumselbabel Achmad Syamsudin menyatakan vitalnya perbaikan SDM karena hal ini akan berkorelasi langsung dengan layanan yang akan diberikan untuk nasabah.
“Bank Sumsel Babel percaya bahwa layanan yang baik dapat dihasilkan dari human capital, proses, dan system yang baik pula. Yang utama dari ketiga hal tersebut adalah pengembangan human capital di Bank Sumsel Babel untuk siap menghadapi tantangan perubahan bisnis ke depan,” ucap Achmad, kepada Infobanknews, beberapa waktu lalu.
Upaya peningkatan kualitas SDM Bank Sumselbabel kemudian dijalankan dalam bentuk nilai-nilai budaya layanan “Cerah”. Cerah sebagai singkatan dari Cepat dan Ramah, secara konsisten diterapkan dengan menggunakan model rencanakan, laksanakan, dan perbaiki (plan, do, and check).
“Budaya kerja AKU PATUH yang merupakan akronim dari Akurat, Tepat Waktu, Patuhi Aturan, menjadi perilaku yang harus dilaksanakan untuk menghadapi era perubahan dan digitalisasi,” jelasnya.
“Kedua budaya ini selalu diterapkan secara konsisten oleh seluruh insan Bank Sumsel Babel untuk membentuk perilaku dan sikap kerja guna memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah sehingga menjadi bank pilihan masyarakat khususnya di area kerja kami,” (*) Steven Widjaja
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More