Pasar Modal

Hubungan Dua Negara Ini Bakal Pengaruhi Harga Batu Bara di 2025

Jakarta – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menilai bahwa pergerakan harga batu bara global pada 2025 masih akan dipengaruhi oleh hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Direktur Utama AADI, Julius Aslan, mengatakan bahwa, pengaruh dari hubungan antara AS dan China tersebut terjadi setelah Donald Trump kembali terpilih menjadi Presiden AS. Meski begitu, ia berharap hubungan keduanya akan berlangsung baik.

“Harapannya nanti dengan Presiden baru AS itu, hubungan antara AS dan China tetap baik, tapi kalau kondisinya kurang baik, tentunya pasti pasar China-nya juga terganggu,” ucap Julius kepada media di Jakarta, 5 Desember 2024.

Di sisi lain, ia juga menyatakan optimisme bahwa harga batu bara di tingkat global masih akan atraktif pada tahun 2025 mendatang, yang terlihat dari pasar batubara di kawasan Asia hingga Asia Tenggara yang masih terjaga dengan baik.

Baca juga: Delta Dunia Makmur Akuisisi Tambang Batu Bara di Australia, Segini Nilainya
Baca juga: BEI Bocorkan Ada 2 Perusahaan Lighthouse Bakal IPO di Akhir 2024

Berdasarkan hal tersebut, ia menyebut AADI pada tahun depan akan berfokus pada operational excellence, yakni terkait dengan produktivitas dan efisiensi yang diharapkan dapat mendorong kinerja perseroan yang positif dan memberikan margin laba yang baik.

Sebagai informasi, AADI bergerak di bidang pertambangan batubara termal, logistik, hingga pengelolaan aset dan bidang lainnya ini telah menuntaskan proses Penawaran Umum Perdana Sahamnya atau Initial Public Offering (IPO) pada Rabu, 5 Desember 2024.

AADI melepas sejumlah 778.689.200 yang mewakili sebesar-besarnya 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dari hasil IPO, AADI berhasil meraup dana segar Rp4,32 triliun.

Perseroan juga berhasil mencatatkan kelebihan permintaan sebesar 260,14 kali pada penjatahan terpusat yang merefleksikan antusiasme pasar atas IPO ini dan merupakan wujud kepercayaan investor atas kinerja dan prospek bisnis perseroan.

Tidak hanya itu, keberhasilan IPO AADI juga terlihat dari harga sahamnya yang mencapai Auto Rejection Atas (ARA) atau meningkat 19,82 persen ke level Rp6.650 per saham atau naik 1.100 poin dari harga penawaran Rp5.550 per saham. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Joseph Chan Fook Onn Mundur dari Kursi Direktur Bank OCBC NISP

Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk mengumumkan pengunduran diri salah satu direkturnya, yakni Joseph… Read More

10 hours ago

Transaksi Cashless Bank Mega Syariah Naik Selama Libur Akhir Tahun 2024

Jakarta – Bank Mega Syariah mencatatkan peningkatan transaksi cashless selama periode liburan akhir tahun 2024. Peningkatan ini terlihat… Read More

17 hours ago

Dorong Investasi Asing, Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hongkong

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat daya saing Indonesia dengan mendorong investasi langsung (direct investment)… Read More

19 hours ago

Hapus Kredit Macet UMKM Dikhawatirkan Moral Hazard, Begini Kata Menko Airlangga

Jakarta – Pemerintah mulai mengeksekusi kebijakan penghapusan tagih piutang bagi nasabah UMKM. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan… Read More

21 hours ago

Pagar Laut di Tangerang Persulit Nelayan Cari Ikan, DPR: Usut Pihak Bertanggung Jawab!

Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, menyoroti polemik mengenai pagar laut yang terbuat… Read More

21 hours ago

Usia Muda Terbelenggu Utang, Rata-rata Pinjamannya Tembus Rp9 Juta

Jakarta – Kemudahan berutang secara daring rupanya membuat kelompok generasi milenial terjerat belenggu hutang. Rerata pinjamannya… Read More

22 hours ago