Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa pengembangan pasar repo bersifat krusial untuk transmisi kebijakan moneter. Selain itu, hal tersebut juga penting untuk mengurangi berbagai permasalahan yang bisa menghambat likuiditas antarbank.
“Ini penting bagi BI untuk terus menggeser transaksi yang tidak aman menjadi aman dan sudah menjadi best pratice di berbagai bank sentral di dunia,” ujar Nanang di Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Sebagai informasi, sejauh ini transaksi repo di Indonesia telah mengalami transformasi. Transaksi ini berawal pada tahun 2013 lalu dengan ditandatanganinya Mini MRA (Master Repo Agreement) oleh 8 bank pionir. (*)
(Baca juga : BI Dorong Bank Domestik dan Asing Genjot Transaksi Repo)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More