Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa pengembangan pasar repo bersifat krusial untuk transmisi kebijakan moneter. Selain itu, hal tersebut juga penting untuk mengurangi berbagai permasalahan yang bisa menghambat likuiditas antarbank.
“Ini penting bagi BI untuk terus menggeser transaksi yang tidak aman menjadi aman dan sudah menjadi best pratice di berbagai bank sentral di dunia,” ujar Nanang di Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Sebagai informasi, sejauh ini transaksi repo di Indonesia telah mengalami transformasi. Transaksi ini berawal pada tahun 2013 lalu dengan ditandatanganinya Mini MRA (Master Repo Agreement) oleh 8 bank pionir. (*)
(Baca juga : BI Dorong Bank Domestik dan Asing Genjot Transaksi Repo)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Sebanyak 994.549 kendaraan meninggalkan Jabotabek pada H-7 hingga H-2 libur Natal 2025 melalui… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91 pada perdagangan terakhir jelang libur… Read More
Poin Penting OJK menyetujui konsolidasi 130 BPR/BPRS sepanjang 2025, yang telah digabung menjadi 45 BPR/BPRS… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia melalui DIM menandatangani HoA dengan PLN untuk menjajaki investasi proyek energi… Read More
Poin Penting OJK resmi menerbitkan POJK 32/2025 untuk mengatur penyelenggaraan Buy Now Pay Later (BNPL/paylater)… Read More
Poin Penting Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi Rp870 miliar untuk proyek properti Borneo Bay… Read More