Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku, proses pembentukan holding BUMN masih akan terus berjalan dengan baik. Pihaknya optimis holding jasa keuangan masih berpeluang untuk terbentuk di tahun ini, menyusul holding pertambangan dan energi.
“Tinggal perbankan sendiri. Jadi masih ada waktu dua setengah bulan lagi. Kan dari sisi yang kita komunikasikan dengan mereka, tahun ini kita harapkan bisa,” ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo, di Jakarta, Rabu malam, 11 Oktober 2017.
Selain empat bank BUMN yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN, BUMN lain yang masuk dalam holding jasa keuangan adalah Permodalan Nasional Madani (PNM), Pegadaian, dan Jalin Pembayaran Nusantara (JPN). Di mana nantinya PT Danareksa akan menjadi induk holding.
Gatot mengatakan, selain sedang melakukan proses holdingisasi, pihaknya akan memproses aksi korporasi BRI yang akan membeli saham dari PT Bahana Artha Ventura. Hal ini untuk meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan mengoptimalkan program pemerintah yang ada.
“Approve intern. Yang dibawahnya Bahana akan pindah. Jadi anaknya Bahana Sekuritas pindah ke bank lain. Bahana Artha Ventura bisa ke BRI tahun ini, jatuhnya beli sahamnya,” ucap Gatot.
Di tempat yang sama Direktur BRI Sis Apik Wijayanto tak menampik pernyataan Gatot tersebut. Menurutnya, rencana BRI untuk mengambil saham anak usaha Bahana Sekuritas tersebut diyakini akan mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN. Wacana ini, juga untuk memperkuat Holding Keuangan yang akan terbentuk.
“Jadi kita masih due dilligence. Yaa mudah-mudahan saja, kita nunggu persetujuan dari pak Gatot (Kementerian BUMN),” tegasnya.
Dia mengungkapkan, untuk mengakuisisi modal ventura tersebut, perseroan juga sudah menyiapkan dana. Terlebih, aksi akuisisi ini juga sudah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017. Namun, dirinya masih enggan untuk menyebutkan besaran dana yang telah disiapkan untuk mencaplok saham Bahana Artha Ventura tersebut.
“Dananya kita siap, BRI kan sudah dialokasikan sesuai RBB, kalau beberapa perusahaan disetujui ini ada due dilligence, ada opsi tinggal persetujuan saja, lalu done. Tahun ini siap karena sudah masuk RBB. Jadi ini tinggal nunggu saja,” tegasnya.
Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno sempat mengatakan, dengan adanya pembentukan holding ini, maka perusahaan BUMN di dalamnya akan semakin kuat dan lebih efisien. Rini menambahkan, di dalam holding tersebut diharapkan kebutuhan modalnya bisa terkoordinasi pada induk holding.
“Jadi ini nantinya pemanfaatan dananya akan lebih efisien dan kebutuhan modal jadi lebih baik,” jelas Rini. (*)
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More