Jakarta – Sebuah postingan di media sosial menyebut vaksin yang digunakan Presiden Jokowi bukan Sinovac asli karena harus dimasukkan ke dalam alat suntik. Faktanya, Informasi tersebut tidak benar.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari PT. Bio Farma, Bambang Heriyanto, menjelaskan vaksin yang dikemas menggunakan prefilled syringe (vaksin dan alat suntik dikemas dalam satu wadah dosis tunggal) adalah vaksin yang digunakan dalam uji klinis.
“Sedangkan vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi tahap awal ini memang dikemas dalam vial sehingga harus menggunakan jarum suntik,” jelas Bambang, mengutip situs satgas penanganan covid-19, Senin, 18 Januari 2021.
Seperti diketahui, pandemi covid-19 tidak hanya membawa kerentanan pada kesehatan kita saja, namun juga kerentanan pada situasi infodemi, yaitu ketika banyaknya informasi yang beredar sehingga banyak terjebak dengan misinformasi atau hoaks.
Pepatah bilang, sedia payung sebelum hujan, untuk menangkal hoaks, simpan nomor Chatbot Mafindo di https://wa.me/6285921600500 atau sering-sering buka situs web https://turnbackhoax.id dan https://kominfo.go.id/
Ingat, saring dulu sebelum sharing saat menemukan sebuah informasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran informasi yang belum tentu benar ke banyak orang. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More