Jakarta–Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Suryani Sidik Motik menilai, pemerintah harus memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menanggulangi penurunan daya beli masyarakat.
“Saya melihat UMKM bisa dijadikan untuk solusi menaikkan PDB dan meningkatkan daya beli sedang turun, karena jumlahnya yang cukup signifikan,” ungkap Suryani di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2017.
Dirinya menambahkan, UMKM memiliki peran penting dalam meningkatkan daya beli masyarakat karena telah berkontribusi sekitar 60 persen terhadap konsumsi rumah tangga. “Dan perkuat daya beli UMKM bisa hangatkan ekonomi kembali,” tutur Suryani.
Baca juga: Gaya Hidup Saat Ini Turunkan Daya Beli
Selain itu, pada kesempatan tersebut dirinya juga menanggapi isu bahwa adanya pergeseran pembelian dari konvensional ke online.
“Pemerintah harus realistis, kalau daya beli turun karena pindah ke online mana mungkin. Soalnya online ambilnya juga dari produsen konvensional,” jelasnya.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi selama kuartal kedua 2017 tercatat sebesar 4,95 persen (year on year/yoy), pertumbuhannya cenderung melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,94 persen (yoy). (*)
Editor: Paulus Yoga
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More