Jakarta – Hingga triwulan ketiga tahun ini atau per September 2022, Asuransi Central Asia (ACA) sukses mengantongi pendapatan premi sebesar Rp1,92 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan 18,38% dari periode yang sama tahun 2021.
Sejalan dengan premi, hasil investasi dari perusahaan yang dipimpin oleh Juliati Boddhiya sebagai direktur utama ini juga mencatatkan pertumbuhan 38,76% atau dari Rp166,21 miliar pada September 2021 menjadi Rp230,63 miliar di periode yang sama tahun ini.
Alhasil, laba (rugi) sebelum pajaknya pun meningkat menjadi Rp444,93 miliar per September 2022. Jumlah tersebut mengembang 18,71% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp374,79 miliar.
Sekretaris Perusahaan ACA, Stefana Wijayanti mengatakan, pertumbuhan tersebut berkat langkah strategis yang dilakukan perusahaan dalam menjaga pertumbuhan dengan menerapkan prinsip selective and sound underwriting.
“Kami menerapkan standar dalam memilih bisnis yang akan diambil, untuk melindungi perusahaan dari risiko yang dapat menyebabkan kerugian,” ujarnya, dalam keterangan resminya. (*) Bagus Kasanjanu
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More