Anggaran Kemenkeu. (Foto: Ilustrasi)
Jakarta — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim realisasi APBN hingga semester pertama tahun 2018 masih dalam kondisi sehat. Hal tersebut tercermin dari angka defisit anggaran pada semester I-2018 yang tercatat sebesar Rp110,6 triliun atau 0,75 persen terhadap PDB.
“Defisit anggaran pada semester I 0,75% terhadap PDB, angka ini jauh lebih kecil dari tahun lalu yang sebesar 1,29% terhadap PDB,” kata Sri Mulyani di Kompleks DPR RI Jakarta, Selasa 17 Juli 2018.
Dirinya memaparkan, angka tersebut terdiri dari realisasi belanja negara sampai dengan akhir Juni 2018 mencapai Rp 944 triliun, atau sebesar 42,5% dari alokasi dalam APBN 2018 sebesar Rp 2.220,6 triliun. Angka belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp558,4 triliun serta dana transfer ke daerah dan dana desa Rp385,5 triliun.
Baca juga: Defisit Anggaran Pemerintah Capai Rp55,1 Triliun
Tak hanya itu, para angka realisasi pendapatan negara selama semester I 2018 tercatat telah mencapai Rp 833,4 triliun atau 44% dari target dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 1.894,7 triliun.
Sebagai rincian, realisasi pendapatan negara mencakup penerimaan perpajakan sebesar Rp653,4 triliun, penerimaan negara bukan pajak Rp176,8 triliun dan hibah Rp3,1 triliun atau 260,7 persen.
Dirinya mengatakan akan terus mengedepankan asas kehati-hatian dalam pengelolaan APBN 2018 dengan terus berkordinasi dengan seluruh lembaga keuangan guna mengantisipasi ketidakpastian global.
“Kinerja positif menunjukkan momentum peningkatan ekonomi masih berlanjut meski ada risiko ketidakpastian global dan arah kebijakan negara maju dan mitra ekonomi Indonesia,” tukas Sri Mulyani.(*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More