Jakarta – PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) melalui platform marketplace lending Akseleran milik anak usaha Group Akseleran telah menyalurkan pinjaman usaha di semester I-2023 hampir sebesar Rp1,5 triliun atau tumbuh 22% dari tahun sebelumnya.
Sedangkan, secara kumulatif sejak 2017 Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha mencapai Rp8 triliun hingga Juni 2023 kepada lima ribu peminjam atau borrower yang merupakan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, bahwa kinerja Akseleran yang terus tumbuh didukung oleh pencapaian rata-rata penyaluran pinjaman usaha tiap bulannya yang berada di kisaran sebesar Rp300 miliar.
Baca juga: Siap IPO, Group Akseleran (AKSL) Incar Dana Rp358 Miliar
Selain itu, hal lain yang juga mendukung penyaluran pinjaman Akseleran adalah berkat adanya dukungan lebih dari 200 ribu pemberi dana pinjaman perorangan atau retail lender terdaftar maupun belasan institutional lender termasuk Bank-Bank Buku 4 dengan kisaran penyaluran pinjaman mulai dari Rp10 juta hingga Rp2 miliar.
“Akseleran portofolionya 95% lebih adalah pinjaman produktif khususnya UKM. Sedangkan untuk sektor konsumtif, Akseleran menyasar ekosistem Akseleran melalui produk employee loan,” ucap Ivan di Jakarta, 3 Juli 2023.
Dirinya menjelaskan di tengah pertumbuhan kinerja yang terus berlanjut secara berkesinambungan, maka Perseroan tetap menjalankan langkah-langkah mitigasi risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) agar tetap di bawah 1%, di mana saat ini tingkat Non-Performing Loan (NPL) Akseleran masih di rasio yang rendah, yakni 0,65% dari total outstanding pinjaman di akhir Juni 2023.
“Akseleran selalu fokus untuk menganalisa kemampuan bayar pelaku usaha yang meminjam dengan melihatnya dari sejumlah kriteria, antara lain laporan keuangan dan rekening koran, invoice atau kontrak yang ingin dibiayai, usaha yang dijalani dan sebagainya,” imbuhnya.
Baca juga: Realisasi Dana IPO Merdeka Battery Materials (MBMA) Capai 53%
Adapun, Perseroan terus melakukan langkah-langkah mitigasi risiko kredit tersebut dan berharap NPL Akseleran masih berada di bawah 1% hingga akhir tahun 2023 dan terus berkomitmen untuk memberikan peace of mind kepada para pemberi dana pinjaman atau lender Akseleran.
“Sangat penting untuk selalu memberikan kualitas layanan yang terbaik kepada para pengguna kami khususnya kepada para lender agar tetap nyaman mengembangkan dana di Akseleran,” ujar Ivan. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More
Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More
Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More
Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More
Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More
Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More