Jakarta – PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) masih mencatatkan pertumbuhan kinerja ditengah pandemi covid-19. Dimana hingga semeter I-2020, pembiayaan Mandiri Syariah masih tumbuh 6% secara tahunan.
Hal teesebut diungkapkan oleh Presiden Direktur Bank Syariah Mandiri Toni EB Subari pada webinar Infobank dengan tema “Banking Challenging The Effectiveness of Crisis Response and Digitalization”. Menurutnya, pencapaian positif tersebut berkat upaya semua nasabah dan karyawannya.
“Alhamdulilah semua sampai dengan periode terakhir sampai dengan Juni masih dengan strategi yang ditetapin pertumbuhan DPK, pembiayaan terjaga,” kata Toni di Jakarta, Kamis 23 Juli 2020.
Dalam paparan, dirinya mengungkapkan, bahwa DPK Mandiri Syariah masih tumbuh 16,5% (YoY), sedangkan FBI miliknya juga masih tumbuh 13% (YoY).
Tak hanya itu, likuiditas perbankan syariah juga sangat mencukupi dengan FDR secara indusrtri masih di level 85%. Dengan begitu dirinya berharap perbankan syariah dapat lebih memacu pembiayaan.
“Dalam kapasistas perbankan syariah likuiditas bagus, data yang dimiliki asosiasi hingga April likuiditas FDR di 85% untuk likuiditas industri perbankan syariah terjaga dan di Mandiri Syariah di 74,2%,” tukas Toni. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More
Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More
Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More
Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More