Kuala Lumpur – Maybank Grup mengumumukan laba bersih untuk paruh tahun yang berakhir 30 Juni 2018 atau semester pertama naik 13,9% sebesar RM3,83 miliar dari RM3,36 miliar tahun lalu. Sementara laba sebelum pajak naik 15% menjadi RM5,17 miliar dari RM4,49 miliar tahun lalu.
Perolehan laba tersebut didukung oleh pendapatan operasional yang lebih tinggi, penurunan impairments disertai pengurangan overheads sebagai hasil dari pengelolaan biaya yang lebih baik.
“Kinerja Maybank secara jelas menunjukkan kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi kondisi market yang terus berubah dan pergeseran di dunia perbankan. Group yakin dengan posisi pasar yang kuat dan fundamental yang solid akan membantu melalui tantangan dan terus memberikan nilai kepada para stakeholders,” kata Chairman Maybank, Datuk Mohaiyani Shamsudin said melalui keterangan resminya, Minggu 2 September 2018.
Untuk kuartal kedua tahun keuangan 2018 (Q2FY18), laba sebelum pajak tumbuh 16,3% menjadi RM2,61 miliar dari RM2,24 miliar tahun lalu, sementara laba bersih melonjak 18,1% menjadi RM 1,96 miliar dibandingkan RM1,66 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Di tengah iklim ekonomi global yang penuh tantangan, pendapatan operasional selama enam bulan tumbuh 3,2% menjadi RM11,67 miliar, didukung oleh pertumbuhan yang stabil dalam operasional grup yang beragam serta jaringan yang kuat di regional.
Baca juga: Laba Maybank Group Naik 23%
Net fee based income tumbuh 7,4% menjadi RM3,28 miliar, didukung oleh meningkatnya pendapatan dari operasional Islamic banking, pendapatan bersih premi asuransi dan laba valuta asing.
Sementara itu net fund based income meningkat 1,6% menjadi RM8,39 miliar, didukung peningkatan gross loans sebesar 4,6%. Operasional dari Singapura mencatat peningkatan kredit mencapai 8,9% secara tahunan, diikuti Indonesia sebesar 6,6% dan Malaysia 6,1%
Sementara itu gross deposits, naik 5,5%, didorong kenaikan di Singapura sebesar 11,6% dan kenaikan di Malaysia sebesar 10,1%. Strategi Grup untuk mengelola pertumbuhan simpanan sejalan atau berada di depan pertumbuhan pinjaman yang membantu mencatatat peningkatan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) sebesar 92,8% pada Juni 2018 dibandingkan dengan 93,8% tahun lalu.
Upaya berkelanjutan dalam menjaga keseimbangan secara efisien antara asset dan liabilitas membuat Grup berhasil bertahan menghadapi tekanan dengan marjin bunga bersih (NIM) pada 2,33% di Juni 2018, penurunan marjinal 8bps di 2,41% tahun lalu.
Grup mempertahankan posisi likuiditas yang kuat selama setengah tahun dengan Liquidity Coverage Ratio sebesar 144,9%, jauh diatas minimum requirement 90% yang ditetapkan Bank Negara Malaysia. Peningkatan signifikan ini merupakan hasil dari langkah proaktif yang dilakukan untuk memastikan likuiditas Grup lebih optimal untuk mengurangi resiko yang tak terduga selama periode di paruh pertama 2018.
Maybank juga mempertahankan posisi modal yang kuat dengan total rasio modal 17,78% dan rasio CET1 sebesar 13,16% (setelah dividen yang diusulkan dan dengan asumsi 85% tingkat reinvestasi dividen). Loan loss coverage (termasuk regulatory reserve), sementara itu bertahan di 93,6%. (*)
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More