“Di 2017, inflasi meningkat dari harga yang dikendalikan pemerintah. Ada penyesuaian BBM, dan penyesuaian harga elpiji 3 kg. Sampai saat ini tidak ada penyesuaian harga BBM dan elpiji. Jadi mesti dijaga kondisi harga pangan,” ucap Agus.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah harus menjaga ketersediaan pasokan pangan, sehingga tidak menimbulkan kenaikan harga. Apalagi melihat kondisi geografis Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari pulau-pulau maka distribusi pasokan pangan menjadi hal yang sangat penting.
“Kita meyakinkan distribusi berjalan baik, sehingga setiap daerah ada pasokan sesuai kebutuhan. Harus ada komunikasi, tidak simetris sehingga kalau harga pangan naik, malah mereka menabrak dengan beli pangan berlebihan sehingga inflasi naik,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan saham pada pekan ini 28… Read More
Jakarta – Sebuah apartemen anyar dengan akses langsung dengan Light Rail Transit (LRT) akan segera… Read More
Jakarta - BRI Insurance (BRINS) meraih penghargaan bergengsi sebagai Indonesia Best General Insurance 2024 for… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mulai menjajaki pelbagai potensi kerja sama investasi, khususnya… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan laba perbankan hingga akhir tahun 2024 masih akan positif, meski… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah utang PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex kepada perbankan… Read More