Jakarta – Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia hingga Oktober 2021 masih berada di area ekspansi, yaitu di 57,2. Angka ini tercatat meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya pada posisi 52,2.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan angka ini menjadi salah satu yang tertinggi jika dibandingkan dengan 5 negara besar ASEAN lainnya. Ia menilai meningkatnya PMI menjadi indikasi pemulihan ekonomi yang disebabkan oleh efektifnya pengendalian pandemi.
“Ini menggambarkan pemulihan ekonomi kita dengan pengendalian Covid-19 sudah bisa berjalan ditopang oleh kegiatan manufaktur,” jelas Menkeu pada paparan virtualnya, 25 November 2021.
Adapun selain Indonesia, PMI Manufaktur negara ASEAN-5 juga masih dalam aera ekspansi. Misalnya Malaysia dan Vietnam yang masing-masing berada di level 52,2 dan 52,1. Lalu, Filipina dan Thailand berada pada posisi 51,0 dan 50,9.
Secara global, PMI Manufaktur berada pada posisi 54,3. Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat masih menjadi kontributor utama dalam peningkatan PMI Global. Namun, isu kelangkaan supply perlu diwaspadai di tengah pertumbuhan PMI Global. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More