Jakarta– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Mei 2021 industri fintech peer to peer (P2P) lending mencatatkan outstanding pembiayaan senilai Rp21,7 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK, Riswinandi, dalam diskusi virtual ILUNI. Riswinandi menyebut penyaluran pembiayaan masih terus mengalami pertumbuhan meski sempat menurun di awal pandemi covid-19 pada tahun 2020.
“Total outstanding penyaluran pembiayaan ini sudah mencapai Rp21,7 triliun atau meningkat 69,1%,” kata Riswinandi melalui video conference di Jakarta Rabu 30 Juni 2021.
Riswinandi menambahkan, akumulasi penyaluran pembiayaan P2P sejak awal mula diperkenalkan di publik hingga saat ini telah mencapai Rp207,07 triliun dengan kualitas pendanaan yang relatif baik dengan tingkat keberhasilan pengembalian 90 hari di 98,46%.
Tak hanya itu, OJK juga telah menindak lebih dari 3.193 fintech ilegal sejak 2018, dan terus akan melakukan penyisiran serta penindakan. (*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More