Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data nilai ekspor Indonesia hingga Mei 2019 mencapai US$14,74 miliar atau mengalami penurunan sebesar 8,99 persen dibandingkan dengan angka ekspor pada tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Suhariyanto pada saat konfrensi pers perkembangan indikator ekspor impor. Walau mengalami penurunan secara tahunan, namun Suhariyanto menyebut bila dilihat secara bulanan total ekspor masih tetap tumbuh.
“Ekaspor pada posisi Mei berada pada posisi US$14,74 miliar naik dibandingkan bulan lalu dipicu oleh kenaikan migas dan nonmigas. Namun kalau dilihat secara tahunan telah mengalami penurunan 8,99 persen,” kata Suhariyanto di Jakarta, Senin, 24 Juni 2019.
Tecatat penurunan ekspor di Maret 2019 ini terjadi karena adanya penurunan ekspor migas dan nonmigas. Di mana ekspor nonmigas Mei 2019 mencapai US$13,63miliar, turun dibanding Mei 2018 yang sebesar US$14,57 miliar.
Demikian juga untuk angka ekspor migas pada Mei 2019 tercatat sebesar US$1,11 miliar, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$1,53 miliar.
Walau begitu, BPS mencatat angka ekspor secara bulanan (MtM) masih mengalami pertumbuhan sebesar 12,42 persen. Di mana pada April 2019 lalu angka ekspor hanya sebesar US$12,60 miliar. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More
Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More
Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More
Jakarta – PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) menjalin kerja sama strategis dengan PT… Read More
Jakarta - Serangan siber bisa datang kapan saja dan di mana saja. Pelaku usaha di… Read More