Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 2860 sebaran isu hoaks selama periode 23 Januari 2020 hingga 27 Maret 2021. Dikutip dari kominfo.go.id, sudah ada 2502 laporam yang ditindaklanjuti dan 113 kasus yang masuk ke meja hijau.
Jika ditilik dari platformnya, Facebook menjadi media sosial dengan jumlah penyebaran hoaks terbanyak selama setahun pandemi. Ada 2289 hoaks yang ditemukan dan 1999 hoaks yang sudah di tindak lanjuti. Kemudian, media sosial Twitter menjadi pusat penyebaran kedua dengan jumlah 498 hoaks dan 438 berita bohong yang sudah ditangani.
Di urutan ketiga, ada 49 hoaks yang ditemukan Kominfo di kanal berbagi video YouTube. Terakhir, terdapat 24 hoaks yang ditemukan di media sosial foto, Instagram.
Terkait dengan hal ini, pemerintah turut mengajak semua pihak dan masyarakat untuk ikut memerangi hoaks. Partisipasi semua pihak untuk menyaring berita sebelum menbagikan akan mampu mengurangi jumlah hoaks yang akan berdampak.pada kelancaran vaksinasi.
“Mari kita bersama-sama memerangi misinformasi dan disinformasi, tidak hanya tentang vaksinasi tetapi juga pandemi COVID-19 ini,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 beberapa waktu lalu. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More
Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More
Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More
Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More