Headline

Hingga Maret 2017 Bank Salurkan Kredit Rp4.395 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi kredit yang disalurkan perbankan hingga Maret 2017 mencapai Rp4.395,4 triliun, atau tumbuh sebesar 9,1 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,4 persen.

Seperti dikutip dari laman Bank Indonesia, di Jakarta, Jumat, 28 April 2017menyebutkan, akselerasi pertumbuhan kredit yang mencapai 9,1 persen pada akhir Maret 2017 tersebut, terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI).

Sementara itu, penurunan suku bunga kredit dan suku bunga simpanan untuk beberapa tenor masih berlanjut. Pada Maret 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 11,90 persen, atau turun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 11,97 persen.

Sedangkan pada suku bunga simpanan berjangka tenor 3 dan 6 bulan, Bank Sentral mencatat, masing-masing juga mengalami penurunan dari 6,74 persen dan 7,07 persen menjadi sebesar 6,69 persen dan 7,03 persen.

Namun, untuk suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1 bulan meningkat dari 6,42 persen menjadi 6,44 persen. Sementara suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 12 bulan tidak mengalami perubahan dibanding bulan sebelumnya yakni tetap sebesar 7,10 persen.

Menurut bank sentral, meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan menjadi 9,1 persen di akhir Maret 2017 tersebut, telah memengaruhi akselerasi pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) yang ikut meningkat pada Maret 2017.

Pertumbuhan M2 pada Maret 2017 tercatat sebesar Rp5.017 triliun atau tumbuh 10 persen (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,2% (yoy). Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham.

Menurut BI, komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham masing-masing tumbuh 8,6 persen (yoy) dan 33,1 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan Februari 2017 yang tercatat masing-masing sebesar 7,3 persen (yoy) dan 6,1 persen (yoy). (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

12 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

13 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago