Keuangan

Hingga Kuartal III 2020, Pembiayaan PNM Mekaar Capai Rp15,30 T

Jakarta – Kinerja bisnis PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM di kuartal III 2020 mengalami peningkatan signifikan, setelah mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19 pada kuartal sebelumnya. Posisi 30 September 2020, realisasi penyaluran pembiayaan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) mencapai Rp15,30 triliun.

“Kuartal III 2020 merupakan puncak dari kinerja PMN. Per 30 September, nasabah Mekaar mencapai 6,86 juta orang. Penyaluran pembiayaan di September naik signifikan. Ini pertama kalinya kita bisa mencapai angka hampir Rp4 triliun dalam satu bulan. Estimasinya pembiayaan Mekaar di akhir tahun ini bisa mencapai Rp25,34 triliun,” papar Sunar Basuki, EVP Keuangan dan Operasional PT PNM dalam virtual media gathering, di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2020.

Sunar merinci, per Agustus 2020, pembiayaan PNM Mekaar tercatat sebesar Rp11,42 triliun, kemudian naik menjadi Rp15,30 triliun per September 2020. Lonjakan ini antara lain dipengaruhi oleh kebijakan lembaga keuangan lain yang sangat hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan di masa pandemi ini. Sedangkan PNM sendiri ditugaskan menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga penyaluran pembiayaan terus dipacu.

“Di lain sisi, sekarang banyak orang yang mengalami penurunan ekonomi. Itu menjadi target baru bagi PNM. Apalagi pemerintah sudah menunjukkan komitmen dan dukungan lewat penyertaan modal negara (PMN). Dukungan permodalan ini sangat membantu PNM memacu pertumbuhan bisnisnya,” tambah Sunar.

Perseroan menegaskan penyaluran pembiayaan tetap dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Tidak heran meski tren non performing loan (NPL) industri keuangan cenderung meningkat, PNM justru dapat menekan NPL ke level 0,11% di akhir September 2020. Angka tersebut sedikit membaik dibanding bulan sebelumnya yang ada di posisi 0,14%.

Dan untuk menyokong pembiayaan, selain PMN sebesar Rp1,5 triliun, PNM bulan ini berencana melakukan penerbitan obligasi dengan nilai minimal Rp1 triliun. Jumlah tersebut akan diperbesar bila kondisi pasar mendukung. “Masih dimungkinkan upsize karena kita masih ada jatah Rp2,4 triliun yg belum terpakai sampai Mei 2021,” imbuhnya. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

2 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

3 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

4 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

5 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

14 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

15 hours ago