News Update

Hingga Febuari, BRI Salurkan KUR Rp13,8 Triliun

Jakarta- Sebagai salah satu lembaga perbankan yang memiliki peran strategis di terhadap pemberdayaan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Bank BRI berkomitmen untuk terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Corporate Secretary BRI Bambang Tribaroto mengungkapkan, hingga Februari 2018, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp. 13,8 Triliun kepada lebih dari 680 ribu debitur.

“Dari total tersebut, sebanyak Rp.5,3 Triliun kami salurkan ke sektor produktif,” tambah Bambang melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa 20 Maret 2018.

Dirinya menyebut, penyaluran KUR BRI di akhir Februari 2018 telah mencapai 17,4% dari alokasi KUR BRI tahun 2018 oleh Pemerintah yakni senilai Rp. 79,5 Triliun.

Para debitur yang menerima penyaluran KUR di sektor produktif berasal dari berbagai sektor seperti pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan dan industri kecil lainnya. Selanjutnya, Bambang juga menjelaskan Bank BRI akan terus meningkatkan jangkauan KUR di sektor produktif sehingga semakin banyak UMKM yang dapat menerima manfaat dari fasilitas KUR ini.

“Kami akan terus berupaya agar penyaluran KUR BRI di sektor produktif mencapai 50 persen sesuai dengan yang sudah ditargetkan pemerintah” tutur Bambang.

Baca juga: Ini Strategi Bank BRI Hadapi Penurunan Bunga KUR 7%

Bambang juga menjelaskan dari berbagai Kantor Perwakilan (Kanwil) Bank BRI yang tersebar di seluruh Indonesia, penyaluran KUR didominasi oleh Kanwil Yogyakarta, Semarang, Makassar, Manado dan Bandar Lampung. Ini sesuai dengan penyebaran pelaku UMKM yang terkonsentrasi di Pulau Jawa.

“Kami antusias melihat tingginya animo para pelaku UMKM dalam penyerapan KUR Bank BRI, hal ini juga menunjukkan bahwa segmen UMKM merupakan sektor yang sangat menjanjikan bagi perbankan untuk menyalurkan kreditnya,” jelas Bambang.

Melihat peran strategis dari KUR Bank BRI dalam mendorong peran UMKM di Indonesia, maka Bambang mengajak para pelaku UMKM yang telah memenuhi syarat untuk dapat ikut mengajukan KUR BRI, sehingga UMKM dapat diberdayakan secara maksimal dan juga dapat meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM.

“Selain itu, dengan pembiayaan berupa KUR, para pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitas usahanya dan secara tidak langsung berperan dalam menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional,” tutup Bambang.(*)

Suheriadi

Recent Posts

IHSG Awal Pekan Terakhir 2025 Ditutup Naik 1 Persen Lebih ke Level 8.644

Poin Penting IHSG ditutup naik 1,25 persen ke level 8.644 pada perdagangan 29 Desember 2025.… Read More

10 hours ago

Kejar Ekonomi Tumbuh 6 Persen, INDEF Nilai Kredit Harus Naik 2 Kali Lipat

Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi 6 persen hanya bisa dicapai jika kredit perbankan naik… Read More

10 hours ago

INDEF Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Tertekan Meski Ekonomi Tumbuh

Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi pascapandemi belum diikuti perbaikan upah riil. Meski pengangguran turun,… Read More

10 hours ago

INDEF Ungkap Strategi Ekonomi RI Tembus 6 Persen di Tengah Tekanan Fiskal

Poin Penting INDEF mendorong investasi, ekspor, dan belanja pemerintah sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Target… Read More

11 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Lanjut Menguat 0,87 Persen di Level 8.612

Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,87 persen ke level 8.612,47 dengan nilai transaksi mencapai… Read More

14 hours ago

Rupiah Tertekan di Awal Pekan, Pasar Waspadai Arah Kebijakan dan Sentimen Global

Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More

16 hours ago