News Update

Hingga April, Bank Mandiri Fasilitasi Transaksi Ekspor Rp429,2 Triliun

Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, berkomitmen untuk terus mendorong aktivitas perdagangan internasional yang melibatkan pelaku usaha Indonesia dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi. Terkait hal itu, Bank Mandiri tercatat telah memfasilitasi transaksi ekspor sebesar Rp429,2 triliun pada periode Januari hingga April tahun 2021.

Diperkirakan nilai ekspor tersebut setara dengan sekitar 44% dari total ekspor Indonesia. Besarnya transaksi ekspor yang difasilitasi Bank Mandiri ini selaras dengan keinginan Bank Mandiri mendukung misi pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi.

Direktur Treasury dan Internasional Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, pertumbuhan transaksi perdagangan internasional tersebut didorong oleh dukungan transaksi pembiayaan (trade finance) yang telah disiapkan dengan lini produk yang beragam.

“Dalam pengembangan produk Trade Finance ini, kami senantiasa mendengarkan voice of clients, menyesuaikan dengan update perkembangan transaksi internasional terkini dan kebutuhan nasabah pelaku usaha. Misalnya antara lain melalui pengembangan produk secara digital yang memudahkan akses nasabah bertransaksi dengan Bank Mandiri,” kata Panji melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 16 Juni 2021.

Adapun untuk fasilitas pembiayaan perdagangan yang ditawarkan, Bank Mandiri telah mengembangkan aplikasi Mandiri Global Trade (MGT) dengan berbagai solusi trade, baik kepada importir atau pembeli domestik maupun eksportir atau penjual domestik yang disesuaikan dengan beragam tahapan transaksi nasabah dan berbagai metode pembayaran yang digunakan.

Kelengkapan fasilitas layanan Trade Finance ini dimulai dari fasilitas pembiayaan sebelum pengapalan (Purchase Order Financing, Inventory Financing) sampai dengan sesudah pengapalan, baik secara with recourse maupun without recourse (Export Bills Financing, Forfaiting, Invoice Financing, Supplier Financing) bagi eksportir maupun penjual domestik dan tersedia bagi transaksi tidak hanya LC melainkan juga transaksi documentary collection maupun open account.

Sementara bagi importir atau pembeli domestik, Bank Mandiri menyediakan fasilitas jaminan pembayaran berupa Letter of Credit, Confirmed Letter of Credit, Standby Letter of Credit, Avalist sampai dengan pembiayaan kewajiban pembayaran berupa Trust Receipt, Deferred Payment dan Distributor Financing.

Atas kelengkapan produk tersebut, Bank Mandiri juga didapuk sebagai bank pemilik layanan Trade Finance  terbaik di Indonesia, berdasarkan survey yang dilakukan Asiamoney pada awal tahun ini.  Dalam survey tersebut, Bank Mandiri tercatat menduduki peringkat pertama Trade Finance Survey 2021. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri masih menjadi pilihan utama nasabah dalam melakukan transaksi Trade Finance.

Sebagai informasi, Asiamoney merupakan bagian dari Euromoney yang merupakan anak usaha Euromoney Institutional Investor PLC, salah satu perusahaan yang mewadahi informasi bisnis dan keuangan terbesar di Eropa.

Penghargaan Euromoney (awards for excellence regional & country) 2021 dikategorikan berdasarkan geografis yang terdiri dari Afrika, Asia, Eropa Tengah&Timur, Amerika Latin, Amerika Utara dan Eropa Barat. Untuk kawasan Asia, survey Asiamoney dilakukan di berbagai kawasan seperti Asia Utara, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Asia Tengah. Adapun, kategori yang ada pada Survei Asiamoney antara lain; Asia’s Outstanding Companies Poll, Brokers Poll, Cash Management Survey, Foreign Exchange Survey, Global RMB Poll, Leaders for Women Survey dan Trade Finance Survey.

Dalam rilisnya pada Maret 2021 Asiamoney mengumumkan penghargaan ini diberikan berdasarkan survey dengan metode polling kepada perusahaan yang berskala minimal commercial dengan kategori market leader dan best service. Lewat survei tersebut perusahaan akan memilih penyedia layanan trade finance terbaik dalam bentuk penilaian atau scoring yang dilangsungkan oleh Asiamoney sejak tanggal 3 September hingga 23 Oktober 2020 kepada 11.173 responden. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Ekonom Prediksi Penerimaan Pajak 2025 Tak Capai Target

Jakarta – Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto memprediksi bahwa penerimaan pajak… Read More

13 hours ago

Siapa Pendiri Taman Safari Indonesia? Ini Dia Sosoknya

Jakarta - Siapa pemilik dari Taman Safari Indonesia? Pertanyaan tersebut banyak diperbincangan publik luas seiring… Read More

13 hours ago

IHSG Jelang Long Weekend Ditutup Menguat ke Level 6.438

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, 17 April 2025,… Read More

13 hours ago

RUPST BTPN Syariah Bagikan Dividen

Jajaran Komisaris BTPN Syariah berfoto bersama dengan jajaran Direksi, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan,… Read More

13 hours ago

Bos Pegadaian Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Emas

Jakarta - PT Pegadaian Persero (Pegadaian) mengungkapkan peluang besar industri bullion bank, yakni bank yang… Read More

13 hours ago

Deindustrialisasi Vs Industry Led Growth

Oleh Cyrillus Harinowo, pengamat ekonomi PAGI itu, saya melakukan perjalanan ke San Diego Hill di… Read More

13 hours ago