Perbankan

Hingga April 2025, Utang Luar Negeri Perbankan RI Capai USD34,28 Miliar

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) perbankan di Tanah Air sebesar USD34,28 miliar hingga April 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar USD33,46 miliar.

Berdasarkan buku Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Juni 2025, secara lebih rinci, ULN bank terbesar berasal dari bank swasta nasional mencapai USD20,65 miliar atau senilai Rp338,66 triliun (asumsi kurs Rp16.400/USD). Kemudian, ULN bank pelat merah atau BUMN dengan total USD7,57 miliar atau sekitar Rp124,14 triliun. 

Lalu, bank swasta asing memiliki utang valas senilai USD337 juta atau sekitar Rp5,52 triliun, serta bank swasta campuran mencatatkan ULN senilai USD5,70 miliar atau setara Rp93,48 triliun.

Baca juga: Utang Luar Negeri RI Dinilai Stabil, Ekonom Tetap Wanti-wanti Hal Ini

Sementara untuk ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhanPada April 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD194,8 miliar, atau terkontraksi 0,6 persen year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 1,0 persen yoy.

“Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporation) yang tumbuh sebesar 2,9 persen yoy, setelah pada Maret 2025 terkontraksi 2,2 persen yoy,” kata Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI dikutip, Jumat 20 Juni 2025.

Baca juga: Data Terbaru! Utang Luar Negeri RI Naik 8,2 Persen Tembus USD431,5 Miliar

Seperti diketahui, BI memberikan restu kepada industri perbankan untuk mendapatkan sumber pendanaan dari ULN, seiring dengan keterbatasan sumber dana dari domestik. 

Dalam hal ini, kebijakan yang diambil oleh BI adalah meningkatkan Rasio Pendanaan Luar Negeri Bank (RPLN) dari maksimum 30 persen menjadi 35 persen dari modal bank yang akan mulai berlaku pada 1 Juni 2025. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Kawasan Komersial Ini Disebut Bakal Dongkrak Peluang Bisnis dan Investasi di Tangerang

Poin Penting Paramount Land menghadirkan Indica Grande sebagai kawasan komersial baru seluas 1,4 hektare untuk… Read More

20 mins ago

Tok! UMP DKI Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen, Besarannya Jadi Segini

Poin Penting UMP DKI Jakarta 2026 resmi naik 6,17 persen menjadi Rp5.729.876, atau bertambah Rp333.115… Read More

1 hour ago

Antisipasi Lonjakan EV Periode Nataru, Dirut PLN Tinjau Langsung Kesiagaan SPKLU

Poin Penting PLN mengantisipasi lonjakan pemudik EV saat Nataru 2025/2026, dengan proyeksi pengguna mobil listrik… Read More

1 hour ago

Tindak Lanjuti Pernyataan Prabowo, Komisi VII Desak Aturan Penghapusan KUR

Poin Penting Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah segera menerbitkan aturan turunan penghapusan KUR, menindaklanjuti… Read More

1 hour ago

Jasa Marga Catat Lonjakan Lalin Nataru, 994 Ribu Kendaraan Keluar Jabotabek

Poin Penting Sebanyak 994.549 kendaraan meninggalkan Jabotabek pada H-7 hingga H-2 libur Natal 2025 melalui… Read More

2 hours ago

Jelang Libur Natal, IHSG Ditutup Koreksi 0,55 Persen di Level 8.537

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91 pada perdagangan terakhir jelang libur… Read More

2 hours ago