Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimis dapat menekan angka rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) miliknya pada angka 2,50% secara gross hingga akhir tahun 2019.
Hal tersebut seperti disampaikan Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan pada saat Economic Outlook 2019 di Plaza Mandiri Jakarta. Menurutnya, guna mencapai target tersebut pihaknya sangat selektif untuk menyalurkan kredit miliknya.
“Pencapaian NPL yamasih sesuai lah, kemarin kita pasang 2,6% hingga 2,8% tapi bisa juga lebih baik dari itu. Tapi dalam range 2,5% juga bisa,” kata Panji di Jakarta, Senin 9 September 2019.
Panji menyebut, beberapa sector yang prospektif dalam penyaluran kredit pada akhir tahun ini adalah berbagai program Pemerintah, yaitu sektor jasa kesehatan, farmasi, pendidikan, ekonomi kreatif dan pariwisata.
“Kami juga optimis pertumbuhan sector infrastruktur kedepan masih akan baik,” tambah Panji.
Sebagai informasi, NPL Bank Mandiri sendiri pada kuartal II 2019 mulai menunjukan tren penurunan. Dirinya menyebutkan hingga Juni 2019 posisi NPL gross Bank Mandiri berada di level 2,6% atau turun sebanyak 54 basis points dibandingkan periode yang sama tahun 2018. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More