Moneter dan Fiskal

Hindari Terjadi Distorsi, Pemerintah Terus Perbaiki Sistem Pajak

Jakarta – Pemerintah akan terus memperbaiki sistem pajak agar tidak menciptakan distorsi berlebihan. Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan RI mengatakan, sistem pajak harus bisa membuat Wajib Pajak (WP) mudah dan fleksibel dalam kewajibannya membayar pajak.

“Kita ingin sistem pajak yang meungkin kan orang itu mudah untuk patuh, bayar pajak itu kalau bisa semudah beli pulsa. Kemudian fleksibel, sistem pajak itu harus bisa membuat aturan-aturan yang mudah ini adalah logika yang kita atur dalam UU HPP,” ujar Suahasil, dalam acara Investor Daily Summit 2022, Rabu, 12 Oktober 2022.

Dalam hal tersebut, pemerintah juga mereformasi sistem pajak di Undang-Undang Cipta Kerja yang memperbaiki 79 Undang-Undang, dimana hasilnya yaitu Indonesian Investment Authority (INA) sudah terbentuk yang akan menjadi katalis dari investasi-investasi besar.

“Kita pantau terus INA ini, apa yang sudah dilakukan dan master agreement, head of agreement dan seterusnya kita lihat secara detail dan kita minta dilakukan dengan proofer,” katanya.

Kemudian, pemerintah memperbaiki Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (UU HKPD) dalam meminimalkan ketimpangan vertikal dan horizontal melalui redesain transfer ke daerah, memperluas skema pembiayaan daerah, serta menerapkan skema sinergi pendanaan agar fokus pada penyelesaian program strategis.

“Pusat dan daerah itu nggak boleh timpang, kemampuan pusat dan daerah harus kita align kan. Local taxing power harus kita perbaiki dengan UU tersebut. Di daerah belanjanya harusnya harmonis dengan belanja pusat karena ini NKRI, punya tujuan bersama dan alat yg digunakan adalah anggaran untuk melakukan belanja dan belanjanya harus harmonis,” ungkapnya. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

1 hour ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

1 hour ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

1 hour ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

2 hours ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

2 hours ago