Jakarta — Ketua Perhimpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang juga Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono menilai Bank Indonesia (BI) dirasa sudah tepat untuk dapat menurunkan suku bunga acuannya pada periode bulan ini.
Maryono menyebut, hal tersebut perlu dilakukan sejalan dengan masih stabilnya kondisi perekonomian nasional. “Ya saya pikir kondisinya (ekonomi) sudah kondusif, kemudian situasi likuiditas membaik kalau itu bisa diturunkan lebih bagus,” kata Maryono di Kompleks DPR RI Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019.
Dirinya menyebut, penurunan suku bunga acuan nantinya akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional dan juga membuat pasar menggeliat. Walau begitu, dirinya menyebut penurunan suku bunga juga harus dilakukan secara bertahap.
“Penurunan tetap bertahap, sesuai dengan BI biasanya penurunan sekitar 0,25 perseb atau 25 BPS,” kata Maryono lagi.
Sementara untuk suku bunga acuan BI sendiri, sejak Desember 2018 hingga Juni 2019 BI konsisten untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More