Categories: Perbankan

Himbara Hanya Akuisisi Satu Perusahaan Service Provider

Jakarta–Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) siap mengakuisisi perusahaan telekomunikasi sebagai service provider ATM untuk mendukung rencana integrasi ATM empat bank pelat merah yakni, Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN.

Hal ini bertujuan untuk mendukung efisiensi transaksi ATM di antara bank-bank anggota Himbara yang salah satunya dengan memiliki perusahaan ATM sendiri.

Bank Mandiri yang ditunjuk sebagai bank yang mencari konsultan untuk proses akuisisi ini memastikan, hanya akan mengakuisisi satu perusahaan service provider saja. Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, saat ini proses akuisisi tersebut masih tengah berjalan.

“Itu kan janjinya Ketua Himbara (Asmawi Syam). Kita (anggota Himbara) sudah kompakan, bukan tiga perusahaan service perusahaan yang akan diambil, tapi kita ambil salah satunya saja,” ujar Budi di Jakarta, Rabu, 4 November 2015.

Sebagaimana diketahui, tiga perusahaan service provider yang dimaksud antara lain adalah ATM Bersama (Artajasa), Alto dan Prima. Namun, dari tiga perusahaan service provider tersebut, yang dianggap memiliki kapasitas untuk bisa menservis empat bank pelat merah tersebut adalah ATM Bersama.

Namun dirinya belum bisa memastikan apakah perusahaan service provider ATM Bersama yang akan diakuisisi Himbara. “Sedang dikaji, yang ngomong harus Ketua Himbara. Untuk Kriterianya yang penting mereka mau. Kalau mereka enggak mau bisa enggak jadi. Tapi prosesnya kan baru mau jalan,” tukas Budi.

Sebelumnya pada 21 Oktober 2015 lalu, Himbara telah sepakat untuk melakukan akuisisi perusahaan service provider yang ada saat ini. Dimana perusahaan service provider tersebut sudah ditunjuk oleh Himbara, akan tetapi prosesnya belum masuk tahap final.

Size bank-bank Himbara yang cukup besar dengan total mesin ATM lebih dari 40 ribu unit menjadi alasan yang kuat agar perusahaan service provider yang akan diakuisisi nanti, harus memiliki kapasitas untuk dapat melayani empat bank pelat merah tersebut.

Ketua Himbara, Asmawi Syam pernah mengatakan, saat ini proses akuisisi perusahaan service provider masih dalam proses negosiasi terkait persentase saham yang akan diserahkan. Sehingga, hanya tinggal menunggu keputusan perusahaan service provider berapa jumlah saham yang akan dilepas.

Menurutnya Himbara harus memiliki minimal 50% saham dari perusahaan service provider tersebut, agar bisa menjadi mayoritas dalam pengambilan keputusan. Asmawi mengaku, Himbara menargetkan semua pembicaraan terkait dengan akuisisi perusahaan service provider ini akan final di akhir tahun. (*) Rezkiana Nisaputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Kemenkop Jajaki Kemitraan Strategis dengan BMN untuk Dorong Industri Furnitur Nasional

Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menjajaki kemitraan strategis dengan PT Berdikari Meubel Nusantara (BMN) Living… Read More

12 hours ago

Tips Menyelaraskan Passion dan Ambisi Demi Sukses di Dunia Kerja

Jakarta – Setiap orang memiliki hal yang disukai untuk dilakukan (passion) dan juga ambisi yang… Read More

13 hours ago

BI Sebut Aliran Modal Asing Keluar Indonesia di Pekan Kedua 2025 Capai Rp4,38 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pada pekan kedua 2025 aliran modal asing keluar atau capital outflow… Read More

18 hours ago

Pangkas Ketidakpastian, Pengawasan Aset Kripto Diserahkan ke BI dan OJK

Jakarta - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi mengalihkan tugas… Read More

18 hours ago

Joseph Chan Fook Onn Mundur dari Kursi Direktur Bank OCBC NISP

Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk mengumumkan pengunduran diri salah satu direkturnya, yakni Joseph… Read More

1 day ago

Transaksi Cashless Bank Mega Syariah Naik Selama Libur Akhir Tahun 2024

Jakarta – Bank Mega Syariah mencatatkan peningkatan transaksi cashless selama periode liburan akhir tahun 2024. Peningkatan ini terlihat… Read More

2 days ago