Kredit Bank Tumbuh Lambat 11,7%, Ini Sektor-Sektornya

Kredit Bank Tumbuh Lambat 11,7%, Ini Sektor-Sektornya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan angka penyaluran kredit perbankan pada periode Desember 2018 sebesar Rp5.320,9 triliun atau tumbuh 11,7% (yoy) namun angka tersebut terlihat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,9% (yoy).

Seperti dikutip dalam data uang beredar BI, Jakarta, Senin 31 Januari 2019 perlambatan penyaluran kredit terjadi pada golongan debitur korporasi yang memiliki pangsa 50,3% dari total penyaluran kredit.

Kredit kepada korporasi, tumbuh sebesar 13,4% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 14,1% (yoy). Sementara itu, debitur perseorangan dengan pangsa 45,4% dari total kredit tercatat tumbuh stabil sebesar 9,7% (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaannya, perlambatan juga terjadi pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh melambat dari 13,7% (yoy) menjadi 13,0% (yoy) terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan KMK pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) dan sektor industri pengolahan.

KMK Pertumbuhan Sektor PHR turun dari 11,3% (yoy) menjadi 10,6% (yoy) terutama disebabkan oleh kredit yang disalurkan untuk perdagangan dalam negeri berupa makanan, minuman, dan tembakau lainnya di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sementara itu, pertumbuhan KMK kepada sektor industri pengolahan turut mengalami perlambatan dari 14,3% (yoy) menjadi 14,2% (yoy) khususnya pada subsektor industri pemintalan, pertenunan, pengolahan akhir tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah serta subsektor industri logam dasar besi dan baja di wilayah Banten dan Jawa Barat.

Sejalan dengan KMK, Kredit Konsumsi (KK) pada Desember 2018 tumbuh 10,3% (yoy), Iebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 11,2% (yoy), yang bersumber dari perlambatan kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), maupun kredit multiguna.

Perlambatan pertumbuhan penyaluran KPR terutama terjadi pada tipe 21 di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sementara perlambatan penyaluran kredit KKB terutama terjadi pada kredit pemilikan sepeda motor di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Di sisi lain, Kredit lnvestasi (KI) tercatat tumbuh meningkat dari 9,4% (yoy) menjadi 10,8% (yoy) pada bulan Desember 2018 terutama disebabkan pada sektor PHR serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Sejalan dengan perlambatan penyaluran kredit, pertumbuhan kredit properti turut mengalami penurunan dari 16,6% (yoy), menjadi 16,3% (yoy), dipengaruhi perlambatan kredit KPR dan KPA serta kredit real estat. Kredit KPR dan KPA sena kredit real estat tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan masing-masing dari 14,0% (yoy) dan 13,7% pada November 2018 menjadi 13,9% (yoy) dan 12,2% (yoy) pada bulan Desember.

Perlambatan pertumbuhan kredit real estat terutama terjadi pada subsektor real estat gedung perbelanjaan (mal, plaza) di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kondisi yang berbeda ditunjukan pada pertumbuhan kredit konstruksi yang mengalami peningkatan menjadi sebesar 22,5% (yoy) dari 22,3% (yoy) di bulan sebelumnya.

Sedangkan untuk penyaluran kredit kepada sektor UMKM bulan Desember 2018 tercatat sebesar Rp970 triliun, tumbuh stabil 9,9% (yoy) dibanding bulan sebelumnya. Stabilnya pertumbuhan kredit UMKM disebabkan oleh perlambatan kredit model kerja UMKM yang diimbangi dengan peningkatan kredit investasi.

Namun, berdasarkan skala usahanya, kredit mikro dan kecil mencatatkan perlambatan pertumbuhan yaitu dari masing-masing sebesar 14,8% (yoy) dan 11,6% (yoy) pada November 2018 menjadi masing-masing sebesar 14,1% (yoy) dan 10,7% (yoy) pada bulan berjalan. Sementara itu, kredit usaha menengah mengalami akselerasi pertumbuhan kredit menjadi 7,1% (yoy) dari 6,2% (yoy) pada bulan sebelumnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News