Jakarta – Dewasa ini, kasus pembobolan akun aplikasi marak terjadi. Teranyar adalah kasus pembobolan akun nasabah Jenius yang dimiliki oleh PT Bank BTPN Tbk (BTPN). Dengan total kerugian Rp2 miliar, dari 14 korbannya, pembobolan itu menjadi salah satu pembobolan akun terbesar di Indonesia. Kasus ini pun menjadi salah satu tanda peringatan untuk lembaga jasa keuangan agar menaruh perhatian lebih pada perlindungan akun digital.
Lembaga jasa keuangan kemudian didorong bukan hanya untuk mengakselerasi teknologi digital, namun juga berkolaborasi dengan pihak lain, seperti institusi penyedia solusi IT, dalam memitigasi kasus pencurian data dan dana nasabah di dunia digital. Kolaborasi dengan pihak ketiga ini menjadi penting, karena kolaborasi itu akan menjadi fasilitas untuk pertukaran informasi terkait serangan siber dan penopang yang kuat terhadap keamanan aplikasi.
PT Akamai Teknologi Indonesia sebagai salah satu provider layanan solusi IT pun telah menyediakan layanan Account Takeover Protection yang memberikan perlindungan komprehensif terhadap akun aplikasi. Melalui layanan Account Takeover Protection, aktivitas mencurigakan sekecil apapun itu dapat terdeteksi secara efektif dan akurat.
Dengan sistem Account Takeover Protection, lembaga jasa keuangan bisa memiliki bots manager, yang berarti lembaga jasa keuangan bisa menganalisa dan mengetahui perangkat otomasi hacker yang tengah melakukan pembobolan akun konsumen. Account Takeover Protection juga memberikan kenyamanan virtual bagi konsumen lembaga jasa keuangan saat menggunakan aplikasi karena ada layanan Identity Cloud.
Akamai Teknologi Indonesia yang merupakan perwakilan dari institusi global Akamai Technologies memiliki jaringan distribusi platform skala mancanegara yang luas. Segala serangan siber, seperti ransomware atau pembobolan dana dapat dimitigasi dengan strategi end to end yang dilengkapi teknologi keamanan tinggi. (*) Steven Widjaja
Poin Penting IHSG ditutup naik 1,25 persen ke level 8.644 pada perdagangan 29 Desember 2025.… Read More
Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi 6 persen hanya bisa dicapai jika kredit perbankan naik… Read More
Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi pascapandemi belum diikuti perbaikan upah riil. Meski pengangguran turun,… Read More
Poin Penting INDEF mendorong investasi, ekspor, dan belanja pemerintah sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Target… Read More
Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,87 persen ke level 8.612,47 dengan nilai transaksi mencapai… Read More
Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More