Jakarta – Tingginya minat dari aset kripto menjadi perhatian regulator di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengingatkan agar setiap masyarakat berhati-hati jika hendak memiliki aset kripto.
“Aset ini menawarkan imbal balik investasi yang amat tinggi. Meskipun demikian, investasi ini datang dengan risiko yang tinggi pula karena hampir tidak ada nilai fundamentalnya,” ujarnya secara virtual, 2 Desember 2021.
Selain itu, Wimboh juga mengungkapkan keresahannya terkait potensi kejahatan pada aset kripto dan produk finansial digital lainnya. Beberapa otoritas regulator dunia sempat melaporkan bahwa aset kripto kerap digunakan untuk aktivitas pencucian uang. Sudah sewajarnya setiap konsumen waspada terhadap risiko-risiko tersebut.
OJK juga terus berupaya untuk meningkatkan literasi digital demi meminimalisir potensi kejahatan pada aset kripto. Wimboh mengungkapkan dengan level literasi tinggi perlindungan konsumen serta peningkatan inklusi finansial juga akan meningkat.
“OJK perlu menyeimbangkan antara inovasi, mitigasi risiko, dan literasi konsumen. Hal ini penting untuk meningkatkan keamanan konsumen dan investor dalam bertransaksi,” ujarnya. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More