Jakarta – Di era digital seperti saat ini, keterbukaan informasi adalah hal yang tak bisa dihindari. Namun ternyata, keterbukaan informasi ini dapat menimbulkan terjadinya pencurian data bila kurang hati-hati dalam mengelolanya.
“Memang kita hidup dimana data itu terbuka ya. Kita tidak bisa sembunyi sekarang. Keberadaan kita di-detect oleh pembuat-pembuat handphone itu,” ujar Yohan Gunawan selaku Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk, pada Infobank-Multipolar Webinar: IBM Power AI “Leading in Transformation with Service Improvement”, Jakarta Selasa, 13 Oktober 2020.
Menurutnya, hanya ada satu cara untuk menghindari fraud atau pencurian data, yaitu kepada siapa data diserahkan. “Data itu adalah milik user. Nah, kita harus menyerahkannya kepada organisasi yang memang kita tahu dia akan bertanggung jawab karena tetap ada pemerintah yang mengatur pemakaian data ini,” jelasnya.
Ia pun meyakini, bahwa organisasi-organisasi kelas dunia, seperti Google, Facebook, atau IBM akan menggunakan data usernya secara bertanggung jawab. “Termasuk juga institusi di dalam negeri, seperti Bank Mandiri misalnya saya percaya akan menjalankan tata kelola yang baik, sehingga data-data nasabah dijaga dengan baik,” pungkasnya. (*) Steven
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More