Jakarta – Sekretaris Jenderal Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPEI), Boris Sirait menyarankan investor untuk hati-hati dalam memilih saham berbasis sektor energi. Pasalnya harga minyak yang ambles ke posisi US$30 per barel akan berdampak bagi emiten sektor minyak dan transportasi yang berhubungan dalam pengangkutan minyak.
“Sektor saham yang akan menurun itu sektor yang berhubungan dengan transportasi dalam tanda petik minyak atau saham yang berhubungan dengan energi, itu masih belum akan bergairah,” kata Boris di Jakarta, Rabu, 3 Febuari 2016.
Selain itu, sektor tambang dan crude palm oil (CPO) pun lanjutnya harus dijauhi oleh investor. Sebab, kedua sektor itu masih jauh dari harapan belum membaik untuk saat ini.
“Jadi kalau soal tambang, kelapa sawit, ya harus hati-hati,” jelas Boris.
Sektor infrastruktur, dia menilai, saham tersebut bisa jadi pertimbangan yang baik bagi investor untuk memilih. Karena, pemerintah saat ini sedang gencarnya membangun infrastruktur ekonomi Indonesia. Sementara, sektor perbankan masih menjadi saham pilihan investor untuk saat ini, kecuali pada saat krisis atau ekonomi turun drastis, saham perbankan harus diperhatikan, kalau perlu tidak diminati oleh investor.
”Tapi sepanjang kita tumbuh (ekonomi) di atas 4,5% dan perhitungan pemerintah di atas 5%, perbankan pasti akan tetap meningkat,” pungkas Boris. (*) Dwitya Putra
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More