COVID-19 Update

Hati-Hati Hoaks Terbaru Soal Covid-19 dan Vaksin

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo) mencatat ada 2 hoaks baru pada 12 April 2021 lalu. Berita bohong tersebut membahas soal Covid-19 dan vaksinasi covid-19 yang sedang berlangsung di masyarakat.

Pertama, muncul hoaks soal masker yang dapat menyebabkan kematian akibat Covid-19. Informasi bohong yang beredar di media sosial Facebook ini mengklaim penggunaan masker dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh Covid-19. Pada unggahan tersebut, tertulis bahwa kematian bisa terjadi karena masker menghalangi virus yang keluar ketika bernafas atau bersin. Akibatnya masker memuat lebih banyak virus yang menyebabkan sistem imun tubuh harus menghadapi lebih banyak virus karena virus tidak dikeluarkan.

Faktanya, klaim tersebut adalah keliru atau tidak benar. Dilansir dari covid19.go.id, penggunaan masker ketika bersin tidak membuat virus terhirup kembali. Adapun menurut dr. Jaka Pradipta, Dokter Spesialis Paru di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet mengatakan bahwa masker yang digunakan oleh seseorang ketika bersin hanya membuat masker tersebut infeksius atau memuat banyak virus, sehingga masker perlu diganti.

Hal ini juga mengindikasikan bahwa penggunaan masker ketika bersin tidak membuat kondisi kesehatan seseorang bertambah buruk. Dengan tidak menggunakan masker ketika batuk atau bersin, tindakan ini justru akan membahayakan kesehatan orang lain karena adanya tetesan air atau droplets yang menyebar melalui pernapasan.

Kedua, beredar unggahan di media sosial Facebook yang membagikan tangkapan layar berita dengan judul “Sinovac Tak Bersertifikat WHO, Jemaah yang Divaksin Pakai Itu Dilarang Umroh?”. Unggahan tersebut disertai narasi yang menyebutkan bahwa “Setelah Menggelontorkan Dana sebesar 20,9 Triliun untuk membayar Vacsin Sinovac buatan China, Ternyata Vacsin Sinovac tersebut Ilegal karena tidak Bersertifikat WHO”.

Dilansir dari Liputan6.com, klaim vaksin Covid-19 produksi Sinovac ilegal karena tidak bersertifikat WHO adalah tidak benar. Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac sudah masuk dalam daftar yang dikeluarkan WHO.

Adapun mengenai belum tercantumnya Sinovac sebagai vaksin yang diperbolehkan untuk ibadah umrah maupun haji, Bambang Heriyanto selaku Juru Bicara Vaksinasi dari Bio Farma menyatakan bahwa vaksin Sinovac sudah dalam proses sertifikasi atau registrasi ke WHO untuk mendapatkan EUL (Emergency Use Listing).

Agar terhindar dari hoaks, masyarakat diharapkan merujuk kepada situs-situs informasi terpercaya. Selain situs berita-berita nasional, situs, seperti covid19.go.id, kominfo.go.id, dan sehatnegeriku.kemkes.go.id dapat diakses untuk memperoleh informasi yang benar dan akurat terkait dengan Covid-19 dan vaksinasi. (*) Evan Yulian Philaret

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Outstanding Paylater BCA Melonjak 169 Persen di Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat layanan buy now pay later (BNPL)… Read More

37 mins ago

Rupiah Diperkirakan Masih Melemah, Analis Soroti Kebijakan Trump

Jakarta – Rupiah diprediksi terus mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan dolar yang… Read More

1 hour ago

IHSG Kembali Dibuka Menguat 0,33 Persen ke Level 7.345

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (13/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

2 hours ago

Makin Anjlok! Harga Emas Antam Sekarang Cuma Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang melanjutkan pelemahannya pada, Rabu, 13… Read More

2 hours ago

IHSG Berpeluang Menguat, Simak 4 Saham Unggulan Rekomendasi Analis

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

2 hours ago

Presiden Prabowo Bertemu Joe Biden di Gedung Putih, Bahas Apa?

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, di Gedung… Read More

2 hours ago