Hasil Stress Test OJK; RBC Asuransi Berpotensi Dibawah 120%
Bila pasar modal jatuh, empat sampai lima asuransi mengalami penurunan RBC di bawah 120 persen. Gina Maftuchah.
Jakarta- OJK menyebut ketahanan asuransi Indonesia masih bagus kendati situasi di pasar keuangan di Indonesia sempat bergejolak. Meski begitu, lima perusahaan asuransi harus mewaspadai bahaya penurunan risk based capital (RBC).
Anggota komisoner OJK bidang pengawasan nonbank Firdaus Djaelani menyebutkan, bahwa dalam menghadapi situasi pasar keuangan yang bergejolak akhir-akhir ini, pihaknya mengadakan stress test di asuransi. Bila nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah sampai Rp15.000, risk based capital asuransi di Indonesia masih aman di sekitar 250%. Angka tersebut masih jauh diatas ketentuan RBC yang sebesar 120%.
“Hanya ada sekitar empat sampai lima asuransi yang memang kita perkirakan RBC-nya akan tertekan di bawah 120%,” sebut Firdaus di kantornya akhir pekan lalu.
Stress test yang dilakukan OJK, sebut Firdaus, juga telah memperhitungkan kondisi bila pasar saham jatuh sampai sekitar 4%. Menurutnya, beberapa asuransi yang menginvestasikan dana kelolaannya di pasar saham, memilih untuk menahan (hold) saham mereka sehingga kerugian (lost) yang terjadi masih hanya berupa perkiraan.
“Bahkan beberapa dari mereka (asuransi) masih menganggap ini waktu yang tepat untuk membeli,” tambahnya.
Karena itu pula, sambungnya, OJK juga memberikan relaksasi bagi asuransi di Indonesia dalam pencatatan RBC. Firdaus mengaku pihaknya memperbolehkan asuransi melaporkan RBC dengan system hold to majority.