Muliaman berpendapat, hal tersebut terlalu dini untuk disimpulkan. Pasalnya sejauh ini Donald Trump sama sekali belum melakukan aktivitasnya sebagai Presiden. “Kita akan melihat lebih dekat lagi nanti, Karena kita terlalu cepat kalau menilai hal itu,” jelas Muliaman.
Seperti diketahui, kekhawatiran masyarakat dunia sangat besar jika Donald Trump jadi Presiden AS. Hal tersebut bisa dilihat saat perhitungan suara. Ketika posisi Donald Trump unggul dari lawannya, bursa global ambruk, tak terkecuali Indonesia.
Kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 56,36 poin atau 1,03% ke level 5.414,32.
(Baca juga : Hasil Pilpres AS, Ini Tanggapan Mantan Kepala BKPM)
Unggulnya Donald Trump atas Hillary Clinton cukup memberikan sentimen negatif terhadap bursa saham di dunia dan Asia termasuk Indonesia. Pasalnya Trump dinilai banyak tidak disukai kalangan pelaku pasar keuangan. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More