Moneter dan Fiskal

Hasil Penjualan Sukuk Ritel SR-010 Capai Rp8,44 Triliun

Jakarta – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Sukuk Ritel SR-010 sebesar Rp8,44 triliun dengan jumlah investor tercatat sebanyak 17.922 orang.

Seperti dikutip dari DJPPR Kemenkeu, di Jakarta, Jumat, 23 Maret 2018 merincikan, hasil penjualan dan penjatahan ini sedikit lebih besar dari target awal oleh seluruh agen penjual yaitu sebesar Rp8,1 triliun. Penjualan sukuk ritel SR-010, yang mempunyai tingkat imbalan 5,9 persen dengan tanggal jatuh tempo pada 10 Maret 2021, kepada individu WNI ini, dilakukan oleh 22 agen penjual.

Dari 22 Agen Penjual tersebut, yang melakukan penjualan terbesar untuk kategori bank konvensional adalah PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) sebesar Rp1,37 triliun untuk kategori bank syariah adalah PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp521,9 milliar dan untuk kategori perusahaan sekuritas adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk sebesar Rp644,5 miliar.

Baca juga: Penjualan Sukuk Ritel BRI Lampaui Target Pemerintah

Sebagai informasi, instrumen keuangan berbasis syariah di Indonesia memilki potensi besar dalam pembangunan nasional. Dengan masyarakat membeli Sukuk Ritel, selain memilih instrumen investasi yang aman namun juga sangat berguna bermanfaat bagi masyarakat karena turut serta membiayai proyek pembangunan.

Penjualan SR-010 menjangkau 17.922 investor di seluruh provinsi di Indonesia dengan rata-rata pembelian Rp471 juta per investor. Jumlah investor terbesar berada pada kisaran pembelian Rp5 juta – Rp100 juta (43,94 persen) dan pada kisaran pembelian Rp105 juta – Rp500 juta (35,40 persen).

Sementara jumlah investor terbesar berdasarkan wilayah berasal dari Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yaitu mencapai 56,90 persen. Sedangkan wilayah DKI Jakarta mencapai 32,04 persen, wilayah Indonesia Bagian Tengah 10,47 persen, dan di wilayah Indonesia Bagian Timur 0,59 persen.

Sedangkan jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok profesi adalah Profesional, Pegawai Swasta, dan BUMN/Lembaga dengan persentase sebesar 32,75 persen. Berdasarkan kelompok umur, jumlah investor terbesar berada pada kelompok umur 41-55 tahun, yaitu mencapai 38,26 persen. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 mins ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

3 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

3 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

4 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

6 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

6 hours ago