Ilustrasi: Adira Finance/istimewa
Poin Penting
Jakara – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengumumkan pengunduran diri salah satu jajaran direksinya, Harry Latif, dari posisi direktur perseroan. Surat pengunduran diri tersebut diterima manajemen pada 31 Oktober 2025.
Manajemen Adira Finance menyatakan bahwa pengunduran diri Harry Latif akan diproses sesuai ketentuan Pasal 8 ayat 3 POJK No. 33/2014, di mana keputusan final atas permohonan tersebut akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.
“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Bapak Harry Latif dan akan menindaklanjutinya sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar manajemen Adira Finance dikutip dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 3 November 2025.
Baca juga: Adira Finance Syariah Fokus Benahi Kualitas Pembiayaan Sebelum Spin-Off
Lebih lanjut, manajemen Adira Finance menegaskan bahwa pengunduran diri Harry Latif tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, maupun kondisi keuangan perusahaan.
“Seluruh kegiatan usaha berjalan normal dan tetap solid sesuai dengan arah strategi bisnis perseroan,” tambahnya.
Diketahui, Harry Latif pertama kali diangkat sebagai direktur perusahaan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 31 Maret 2020 dan efektif menjabat sejak tanggal 25 Agustus 2020.
Pengangkatan terakhir sebagai Direksi Perusahaan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Maret 2024.
Per 1 Oktober 2025, PT Mandala Multifinance Tbk resmi melebur ke dalam PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance).
Langkah tersebut menandai titik balik perjalanan dua perusahaan dengan karakter berbeda, namun kini harus berjalan dalam satu sistem dan visi.
Selama hampir tiga dekade, Mandala Finance dikenal dekat dengan masyarakat daerah dengan jutaan pelanggan dari segmen menengah ke bawah.
Baca juga: Strategi Adira Finance Dorong Loyalitas Pelanggan
Sementara Adira Finance telah lama menjadi pemain utama multifinance nasional dengan portofolio otomotif, multiguna, syariah, serta dukungan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG).
Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyebut penggabungan ini sebagai momentum bersejarah.
“Penggabungan ini merupakan momentum bersejarah bagi Adira Finance. Dengan jaringan yang lebih luas, bisnis dan pasar yang semakin beragam, serta dukungan kolaborasi yang kuat bersama Danamon dan MUFG Group,” ujarnya dalam acara Seremoni Efektif Penggabungan Adira dan Mandala di Bekasi, Rabu, 1 Oktober 2025.
Merger ini memperkokoh posisi Adira sebagai salah satu pemain terbesar di industri pembiayaan, dengan jaringan lebih dari 850 cabang dan satellite, melayani 2,6 juta pelanggan aktif. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More