Keterbatasan lahan di kota besar membuat harga tanah menjadi mahal sehingga Perumnas lebih mengutamakan pembangunan rumah susun. Paulus Yoga
Jakarta–Rumah susun menjadi pilihan tepat dalam menyediakan suplai tempat tinggal di kota-kota besar, yang dari sisi penyediaan lahan sudah cukup mahal.
“Harga tanah sudah sangat mahal. Jadi kita bangun ke atas,” ujar Direktur Pemasaran Perumnas Muhammad Nawir di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2015.
Ia menjelaskan, bahwa pihak Perumnas berencana membangun 17 ribu unit rumah susun di tujuh kota besar yakni, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, Medan dan Makassar.
“Diharapkan IMB (izin mendirikan bangunan) bisa segera dipenuhi. Konsentrasi di kota rusunami bukan hal yang mudah,” tuturnya.
Pengadaan rumah susun ini dinilai dapat mendukung suplai rumah dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah mulai tahun ini. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More