News Update

Harga Saham Naik 256%, Bos Bukopin Sambut Dukungan Investor

Jakarta – Kiprah KB Kookmin Bank di Bank Bukopin Tbk (BBKP) terus meningkatkan kepercayaan investor saham bank ini di Bursa Efek Indonesia ( BEI). Tak tanggung-tanggung, saham Bukopin naik hingga 256% sejak KB Kookmin memperbesar kepemilikannya dan menjadi pemegang saham pengendali (PSP) melalui Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) pada Juli 2020.

Pada penutupan pekan kemarin, saham berkode BBKP ini berada di harga Rp 635 per saham (23/12). Harga saham tersebut naik tajam daripada harga saat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengesahkan Kookmin jadi PSP Bukopin pada 30 Juli 2020 sebesar Rp178 per saham.

“Kami bersyukur kepercayaan investor, nasabah dan para pemangku kepentingan terhadap upaya perubahan dan perbaikan Bukopin terus tumbuh semakin besar. Dukungan penuh Kookmin Bank dan Investor ini tentu menambah keyakinan kami untuk terus melanjutkan transformasi bisnis yang menjadi fokus manajemen Bukopin dan Kookmin,” jelas Presiden Direktur Bukopin Rivan A. Purwantoro di Jakarta, Senin (28/12/2020).

KB Kookmin masuk ke Bukopin melalui beberapa tahapan. Pada fase pertama, Kookmin masuk dalam PUT IV dengan menggenggam sebanyak 2,56 miliar saham baru di harga Rp560 per saham pada 22 Juli 2018. Hasilnya KB Kookmin memiliki 22% saham Bukopin. Setelah itu di PUT V yang berlangsung akhir Juli 2020, Kookmin menambah sebanyak 2,97 miliar lembar saham baru dan resmi menjadi PSP dengan kepemilikan 33,9%.

Rivan menambahkan, transformasi yang kini tengah dijalankan akan semakin memperkuat fundamental perusahaan, terutama dalam memperluas segmen bisnis dan menangkap potensi pasar baru melalui kekuatan digital banking. Langkah ini juga menjadi salah satu fokus perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas Bank Bukopin dalam mendukung sektor kredit UMKM sebagai sektor andalan perusahaan. 

Sebagai bagian dari proses transformasi, melalui RUPSLB yang berlangsung pada 22 Desember 2020 Bukopin melakukan pergantian nama dan logo Perseroan. Strategi ini merupakan upaya peningkatan citra dan reputasi Perseroan (Rebranding), serta mengkombinasikan kekuatan merk Perseroan yang sudah ada dengan kekuatan merk KB sebagai PSP dan majority shareholder. 

“Sebagai afiliasi KB Kookmin, berbagai strategi akan dijalankan dengan partisipasi manajemen untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dan Korea. Melalui transformasi ini, kami berkeyakinan mampu melahirkan Bukopin yang lebih baik demi terciptanya produk dan layanan yang sesuai kebutuhan nasabah. Sehingga bisa menjadi lembaga perbankan ternama dan kompetitif di Indonesia,” tukas Rivan.

Rivan menjelaskan, kepercayaan masyarakat terhadap Bank Bukopin terus meningkat dalam kurun waktu 2 bulan terakhir. Bersama dengan KB Kookmin, perusahaan tengah menjalankan strategi Korean Link yang memiliki kontribusi luar biasa dengan target bulan Desember mencapai Rp2 triliun. 

Sementara itu, Chief Financial Officer Bank Bukopin, Seng Hyup Shin menyampaikan sektor UMKM yang masih menjadi andalan Bank Bukopin terkena imbas yang signifikan akibat kondisi pandemi Covid-19. Menanggapi kondisi tersebut perusahaan menyiapkan langkah antisipasi untuk tetap menguatkan fundamental perusahaan dimana sektor UMKM menjadi portofolio yang dominan bagi Bank Bukopin.

Menurut Seng Hyup, pihaknya menerapkan 3 langkah untuk meningkatkan kualitas kredit, funding, dan memperbaiki internal. Pertama, guna memperbaiki kualitas aset, Bank Bukopin menambah unit baru untuk mengelola aset dan kredit berisiko. Kedua, Kookmin akan menempatkan beberapa eksekutif tambahan dari KB Kookmin untuk mempercepat proses koreksi. Dan ketiga, membentuk 3 T untuk menangani ketidakpastian pasar. 

“Kami juga tetap fokus untuk terus memperkuat CAR menjadi 16,32%. Modal baru yang di berikan KB Kookmin juga kami manfaatkan untuk meningkatkan program deposito perusahaan, sehingga kepercayaan masyarakat akan terus meningkat dan diikuti dengan perbaikan kualitas pendanaan bank,” kata Seng.

Terkait dengan proses restrukturisasi kredit, sampai kuartal III-2020 Bank Bukopin telah melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp24,5 triliun dimana Rp18 triliun atau 73% di antaranya disebabkan dampak Covid-19. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

24 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

24 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

1 day ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

1 day ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

1 day ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

1 day ago