Pasar Modal

Harga Saham BREN Melonjak hingga 700 Persen, Begini Tanggapan BEI

Jakarta – Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) tercatat terus mengalami peningkatan yang signifikan sejak resmi melantai pada Oktober lalu, yaitu sebanyak 704 persen dari harga penawaran awal Rp780 menjadi Rp6.275 per saham pada perdagangan hari ini (21/11).

Melihat pergerakan harga saham BREN yang tidak wajar tersebut, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kristian Sihar Manullang, menyatakan bahwa, BEI sejauh ini terus melakukan pemantauan dan pegawasan pada pergerakan saham BREN.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Bos BEI Optimistis Pasar Modal Bakal Bergerak Positif

“Pergerakan saham BREN, kami pantau terus dan sejauh ini sudah dilakukan tindakan pengawasan UMA (unusual market activity) dan suspensi cooling down dua sesi,” ucap Kristian kepada media di Jakarta, 21 November 2023.

Di samping itu, Kristian juga menegaskan bahwa, BEI akan memberikan tindakan pengawasan lanjutan, jika hasil pemantauan dari BEI menyatakan diperlukannya tindakan tersebut. 

“Tindakan pengawasan selanjutnya akan dilakukan apabila dari hasil pemantauan bursa diperlukan tindakan tersebut,” imbuhnya.

Kemudian, berdasarkan statistik RTI Business, harga saham BREN pada perdagangan hari ini anjlok sebanyak 7,72 persen menjadi Rp6.275 dari dibuka pada level Rp6.800 per saham.

Baca juga: Soal Rencana Pembukaan Kode Broker Saham, Begini Tanggapan BEI

Tidak hanya itu, saham BREN pada hari ini terlihat bergerak pada rentang area Rp6.200 untuk level terendahnya hingga Rp6.950 sebagai level tertingginya. Di mana, sebanyak 80,09 juta saham telah diperdagangkan dengan frekuensi perdagangan saham sebanyak 39 ribu kali, dan nilai transaksi saham tercatat Rp521,47 miliar.

Adapun, sebelumnya BEI pada Jumat (10/11) telah melakukan penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham kepada PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN).

Penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham BREN tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan harga kumulatif yang cukup signifikan, serta menjadi langkah BEI untuk melindungi para investornya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Rupiah Diperkirakan Masih Akan Melemah Akibat Inflasi AS yang Meningkat

Jakarta – Rupiah diprediksi masih akan mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), akibat peningkatan data inflasi… Read More

8 mins ago

IHSG Dibuka Naik 0,09 Persen ke Level 7.315

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (14/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

23 mins ago

Harga Emas Antam Anjlok Rp11.000, Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Kamis, 14 November… Read More

1 hour ago

IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Cermati Sentimen Berikut

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

1 hour ago

Mengukur Dampak Pemutihan Utang Petani dan Nelayan ke Industri Asuransi

Jakarta - Presiden Direktur Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak, menyambut baik kebijakan pemutihan utang bagi petani… Read More

3 hours ago

Wamenkop Ferry Juliantono Bidik Peningkatan Aset Koperasi hingga Rp1.500 Triliun

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah progran untuk… Read More

11 hours ago