Ekonomi dan Bisnis

Harga Saham Anjlok, SolarEdge PHK 900 Karyawan

Jakarta – Perusahaan energi surya asal Israel, SolarEdge Technologies melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 900 karyawan atau 16 persen dari tenaga kerja global.

Pemangkasan karyawan terpaksa dilakukan karena merosotnya lemahnya kinerja keuangan dan jatuhnya harga saham perusahaan.

CEO SolarEdge Zvi Lando mengatakan, anjloknya harga saham SolarEdge disebabkan lemahnya pasar energi surya tempat perusahaan beroperasi. 

Perusahaan, kata dia, mengeluarkan peringatan laba sebelum hasil kuartal ketiga pada tahun 2023 dan memberikan panduan yang lemah untuk kuartal keempat.

“Keputusan yang kami ambil sangatlah sulit, namun perlu untuk menyesuaikan struktur biaya kami dengan situasi pasar yang berubah dengan cepat,” katanya, dilansir Globes, Senin, 22 Januari 2024.

Baca juga: Rugi Besar, Citi Mau PHK 20.000 Karyawan

“Kami melakukan upaya besar untuk memperlakukan rekan-rekan kami, terutama di masa sulit di mana kami berada. Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi mereka, dan mendukung mereka selama masa transisi,” tambahnya.

Meski diterpa badai PHK, namun pihaknya optimis akan kelanjutan pertumbuhan bisnis di pasar energi terbarukan dalam jangka panjang dan posisi terdepan di bidang satu ini.

“Perubahan saat ini tidak akan mempengaruhi visi dan arah strategis perusahaan. Kami berkomitmen untuk terus memimpin revolusi energi terbarukan, mendukung pelanggan kami, dan memberi mereka teknologi inovatif dan terdepan di bidangnya,” bebernya.

Diketahui, sebagian besar PHK di Israel terjadi di kantor pusat perusahaan di Herzliya dan sisanya di kantor di Tziporit Park dekat Nof Hagalil.

Pada akhir 2022, SolarEdge melaporkan memiliki 5.000 karyawan termasuk 2.700 di Israel. Jumlahnya pun terus bertambah pada 2023 menjadi 5.814 karyawan.

SolarEdge sendiri merupakan perusahaan yang berhasil mengembangkan dan memasarkan solusi untuk industri energi surya termasuk inverter, pengoptimal, dan baterai serta perangkat komunikasi untuk memantau sistem energi surya.

Baca juga: Fokus Kembangkan AI, Google PHK Ratusan Karyawan

Dalam beberapa tahun terakhir, SolarEdge adalah perusahaan Israel yang paling bernilai di Wall Street dengan kapitalisasi pasar hampir USD20 miliar. Namun, saat ini diperdagangkan dengan kapitalisasi pasar hanya USD3,9 miliar. 

Sementara itu, harga saham perusahaan turun 67 persen pada tahun 2023 dan sejak awal tahun 2024 turun lagi sebesar 26 persen. Harga saham SolarEdge mencapai titik terendah dalam empat tahun pada minggu lalu. 

Pada tahun 2023, saham perusahaan tersebut diturunkan dari S&P 500 yang telah dicatatkannya sejak tahun 2021. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

7 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

9 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

9 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

16 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

18 hours ago