Jakarta – Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI), Sofyano Zakaria menilai kerugian yang dialami oleh Pertamina lebih disebabkan faktor di luar manajemen. Selain imbas krisis Rusia-Ukraina yang berdampak pada harga minyak dunia, juga karena tidak adanya restu menaikkan harga Pertalite. Jadi, bukan karena ketidakmampuan komisaris dan manejemen.
“Jadi kerugian itu hanya dialami Pertamina di sektor penjualan. Kalau sektor hulu, justru untung. Kerugian itu bukan karena pihak manajemen,” kata Sofyano dalam keterangannya, 24 Mei 2022.
Menurut Sofyano, kerugian Pertamina lebih disebabkan oleh pemerintah yang tak memberikan restu menaikan harga Pertalite. Padahal nilai keekonomian Pertalite masih jauh diatas harga yang ditetapkan.
Faktor lainnya sambung Sofyano, terjadinya kenaikan harga minyak mentah dunia mencapai USD130 per barel, dari semula USD 60 per barel, sebagai dampak krisis Rusia-Ukraina. Situasi ini ikut menekan cash flow keuangan Pertamina.
Peryataan tersebut, menurut Sofyano, juga diperkuat dengan steatmen Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyatakan bahwa penetapan harga BBM Pertamina masih dibawah jauh dari harga keekonomian. “Jadi bukan masalah manajemen. Itu salah kalau saya bilang,” ujarnya.
Terlambatnya Pemerintah membayar subsidi dan kompensasi bagi Pertamina, menurut Sofyano, juga menambah beban ancaman defisit arus kas operasional. Sofyano memperkirakan Pertamina terpaksa harus menutupinya untuk menutupi dana opersional. “Ini juga menjadi salah satu penyebab yang menyebabkan arus kas keuangan terganggu,” ujar Sofyano.
Dia berpendapat bahwa dana kompensasi dan utang yang harus dibayar pemerintah kepada Pertamina mengandung arti yang sama. Namun dana kompensasi atau dana talangan dikhususkan bagi subsidi BBM. Sementara utang dipahami sebagai utang-utang lain di luar dana kompensasi. (*)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More