Jakarta – Dalam tiga pekan terakhir, harga minyak mentah WTI terus merosot ke level terendah. Hingga Kamis, 1 Agustus 2016, harga minyak WTI terus merosot menuju US$44.60. Kondisi ini dipicu oleh masalah oversuplai serius di pasar global, dan hal ini mengganggu ketertarikan investor terhadap komoditas ini.
Lukman Otunuga, Reseacrh Analyst FXTM mengatakan, investor paham betul akan masalah oversuplai besar-besaran ini dan harapan bahwa OPEC akan berhasil menelurkan kesepakatan pembekuan produksi dalam rapat informal September ini pun semakin tipis sehingga harga minyak pun anjlok.
Persediaan minyak mentah AS lagi-lagi meningkat. Selain itu, pemain besar di OPEC seperti Arab Saudi dan Irak terus menggenjot produksinya di pasar yang sudah sangat jenuh.
Lukman mengatakan, minyak mentah WTI tetap bearish secara fundamental dan dapat semakin merosot karena masalah oversuplai dan rendahnya permintaan. Hal inilah yang menjadi alasan dari aksi jual investor bearish. “Breakdown tajam di bawahUS$46 dapat membuka jalan menuju US$44” ulas Lukman. (*)
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More