Inggris – Setelah sempat bertengger di US$50 selama perdagangan Selasa,31 Mei 2016, harga minyak WTI kembali menurun hingga US$2 pada perdagangan Rabu, 1 Juni 2016, sedikit di atas US$ 48,21.
Menurut analisa Forextime, Jameel Ahmad, level US$50 masih dipandang sebagai batas atas psikologis harga komoditas ini. “Harga perlu ditutup di atas level ini pada akhir perdagangan pekan ini agar minyak WTI dapat diperdagangkan di atas $50i” ujar dia.
Pasar memprediksi bahwa rapat OPEC di Wina esok hari tidak akan menghasilkan perubahan. Akibatnya, pasar minyak mungkin akan tetap tertekan.
Rentang di antara $47.20 – $47.40 saat ini dianggap sebagai area support berikutnya untuk minyak WTI namun bahkan apabila harga jatuh di bawah level ini, minyak WTI harus berada bawah $44-$42 pada penutupan perdagangan pekan ini untuk menimbulkan kekhawatiran kembalinya aksi jual besar-besaran di pasar minyak.
Selain kegelisahan jangka pendek karena rapat OPEC, ujar Jameel, kita juga perlu memperhatikan bahwa OPEC dan IEA merilis laporan terpisah di bulan Mei yang mengindikasikan bahwa persediaan minyak global akan mengalami penurunan drastis pada pertengahan tahun kedua 2016. Hal ini akan berdampak sangat positif untuk prospek jangka menengah dan jangka panjang harga minyak.(*)
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More