harga minyak
Jakarta – Gejolak harga minyak harus diakui turut mempengarugi ekonomi global. Namun kali ini, eksportir besar minyak mentah akan bergembira mendengar kabar bahwa harga minyak WTI mencapai level tertinggi 10 bulan di atas level US$50, atau tepatnya sekitar $US50.85. Hal ini menumbuhkan optimisme baru di global.
Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM mengungkapkan, ada sejumlah alasan yang mungkin menjelaskan mengapa investor ingin membuka posisi beli, antara lain potensi gangguan pasokan di Nigeria, ekspektasi peningkatan permintaan global, dan melemahnya USD.
Seluruh faktor ini, lanjutnya, memberi platform untuk peningkatan harga minyak. “Kita juga perlu mengetahui bahwa prospek pertengahan tahun kedua 2016 dari sejumlah institusi terkemuka mengatakan bahwa persediaan minyak mentah global akan mengalami penurunan tajam sehingga dalam jangka waktu menengah harga minyak mungkin semakin menguat” ujarnya.
Jameel meyakini, walaupun oversuplai minyak di dunia masih terus menciptakan bias negatif terhadap pasar minyak, penutupan mingguan di atas US$51 pada akhir pekan perdagangan ini dapat membuka jalan menuju peningkatan harga minyak lebih lanjut.(*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More