Jakarta – Harga minyak mentah WTI mengalami tekanan pada pekan lalu. Menurut data FXTM, harganya merosot di bawah US$46.
“Oversuplai masih terus memberi alasan bagi investor bearish untuk menggelar aksi jual” papar Lukman Otunuga, Researh Analyst FXTM.
Menurut Lukman, WTI memang sudah tertekan karena penurunan persediaan minyak mentah yang lebih rendah dari ekspektasi di awal Juli. Selain itu, Arab Saudi terus menggenjot produksi sehingga harga minyak dapat semakin merosot di masa mendatang.
Masalah oversuplai dan kekhawatiran akan rendahnya permintaan global dapat memberi platform bagi harga minyak untuk terus turun menuju US$40.” Dari sudut pandang teknikal, apabila terjadi breakdown di bawah US$44, maka harga dapat mengarah ke US$40” lanjut Lukman.(*)
Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More
Jakarta – Kembalinya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) membuka kekhawatirkan negara-negara sekutu AS… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (8/11) melanjutkan… Read More
Jakarta - Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, merilis tablet terbaru, HUAWEI MatePad Pro 12.2 pada… Read More