Jakarta – Harga minyak mentah WTI mengalami tekanan pada pekan lalu. Menurut data FXTM, harganya merosot di bawah US$46.
“Oversuplai masih terus memberi alasan bagi investor bearish untuk menggelar aksi jual” papar Lukman Otunuga, Researh Analyst FXTM.
Menurut Lukman, WTI memang sudah tertekan karena penurunan persediaan minyak mentah yang lebih rendah dari ekspektasi di awal Juli. Selain itu, Arab Saudi terus menggenjot produksi sehingga harga minyak dapat semakin merosot di masa mendatang.
Masalah oversuplai dan kekhawatiran akan rendahnya permintaan global dapat memberi platform bagi harga minyak untuk terus turun menuju US$40.” Dari sudut pandang teknikal, apabila terjadi breakdown di bawah US$44, maka harga dapat mengarah ke US$40” lanjut Lukman.(*)
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih berada di atas… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (24/12)… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More