Kurs Rupiah; Tertahan pelemahan harga minyak. (Foto: Erman)
Jakarta–Harga minyak dunia yang anjlok hari ini (10/2) akan membawa tekanan pelemahan ke Rupiah, yang saat ini masih menikmati tren penguatannya, meski sentimen pelemahan dollar index akan membatasi pelemahan yang terlalu drastis.
Kendati demikian, menurut Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, dalam jangka menengah penguatan Rupiah terhadap Dolar AS akan lebih terbuka lebar, dengan catatan harga minyak mentah dunia tidak mengalami penurunan lebih dalam.
“Rupiah masih mampu ditutup menguat setelah sempat melemah di pembukaan sejalan dengan mayoritas pelemahan kurs di Asia terhadap Dolar AS,” ujar Rangga dalam risetnya di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2016.
Selain bercermin dari harga minyak mentah dunia, kata dia, faktor positif dari domestik diperkirakan juga masih menjadi alasan bagi performa laju rupiah yang lebih baik di kawasan Asia Tenggara.
“Angka penjualan mobil dan motor di Januari 2016 ditunggu antara Minggu ini hingga Minggu depan. Itu bisa menjadi petunjuk tambahan mengenai prospek laju perekonomian di kuartal I 2016,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More