Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (17/9) diprediksi akan kembali melemah seiring dengan harga minyak mentah yang kembali naik sekitar 15% menjadi menjadi US$ 71,95 per barel.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh Infobank. Menurutnya harga minyak yang melambung dikhawatirkan akan membuat nilai impor minyak membengkak.
“Rupiah mungkin masih terbebani oleh Harga minyak mentah yang masih menaik akibat masih ada prospek terganggunya suplai pasca pengeboman fasilitas produksi minyak Arab Saudi,” kata Ariston di Jakarta, Selasa 17 September 2019.
Dengan adanya kenaikan harga tersebut juga dikhawatirkan semakin membebani defisit transaksi berjalan dan berlanjut pada devisa yang berkurang serta Bank Indonesia (BI) menjadi kurang memiliki amunisi di pasar valas untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
“Oleh karena itu, USD ke IDR berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000/US$ hingga Rp14.080/US$,” tambah Ariston.
Sebagai informasi, pada perdagangan pada pagi hari ini, (17/9) Kurs Rupiah berada di level Rp14.082/US$ posisi tersebut melemah bila dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (16/9) yang masih berada di level Rp14.042/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (17/9) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.100/ US$ menguat dari posisi Rp14.020/US$ pada perdagangan kemarin (16/9). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More